Mohon tunggu...
Sekar Muriani
Sekar Muriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Per Aspera Ad Astra

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Fenomena Astronomi yang Dapat Diamati Sepanjang Bulan Oktober 2022

1 Oktober 2022   10:04 Diperbarui: 1 Oktober 2022   10:09 1645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hujan Meteor. Kredit: uwmplanetarium

Welcome to October!

Di bulan Oktober ini, akan ada berbagai fenomena astronomi yang menarik hingga spektakuler yang sayang sekali untuk dilewatkan.

Mulai dari waktu terbaik untuk melihat galaksi tetangga, menyaksikan puncak hujan meteor Orionid, mengamati gugus bintang ganda di Perseus hingga gerhana matahari.

Berikut jadwal dan fenomena astronomi yang akan terjadi sepanjang Oktober bahkan beberapa di antaranya dapat diamati dengan mata telanjang, lho. Simak ulasan selengkapnya.

2 Oktober ~ Waktu terbaik melihat galaksi Andromeda 

Galaksi Andromeda atau Messier 31 (M31) berjarak sekitar 2,5 juta tahun cahaya dari Bumi menjadikannya sebagai galaksi terdekat dengan galaksi Bima Sakti.

Galaksi spiral ini termasuk objek langit dalam dan cukup terang sehingga dapat diamati dari langit Bumi yaitu pada magnitudo visual 3,4. Pada 2 Oktober 2022 nanti, galaksi Andromeda ditempatkan dengan baik di langit dan dapat diamati mulai pukul 20.00 WIB arah timur laut yang mencapai posisi tertinggi di langit pada waktu tengah malam. 

Amatilah di tempat yang gelap jauh dari polusi cahaya dan kondisi langit yang cerah, galaksi Andromeda dapat dilihat hanya dengan mata telanjang. Jika dilihat melalui teleskop, akan terlihat juga dua galaksi satelit dari galaksi Andromeda yaitu M110 dan M31 yang juga berada dalam waktu terbaik untuk diamati di awal bulan ini.

3 Oktober ~ Fase Bulan Perbani Awal

Bulan merupakan salah satu benda langit yang paling mudah diamati. Dengan memahami fase bulan kita jadi mengetahui mengapa bentuk bulan sering berubah-ubah seperti dari bentuk sabit menjadi cembung lalu full moon. Pada 3 Oktober ini, bulan memasuki fase perbani awal pada pukul 07:14 WIB. Pada fase ini, bulan akan tampak dalam bentuk separuhnya.

3 Oktober ~ Waktu terbaik melihat galaksi Sculptor

Galaksi Sculptor atau NGC 253 (dikenal dengan sebutan Koin Perak atau galaksi Pematung) berada di konstelasi Sculptor dengan jarak sekitar 11 juta tahun cahaya dari Bumi. 

Namun, pada magnitudo 7,1 galaksi Pematung ini cukup redup bila diamati dengan mata telanjang. Untuk melihat dengan jelas sebaiknya gunakan teleskop dengan catatan lokasi pengamatan dalam kondisi langit yang jauh dari polusi cahaya.

Di langit Indonesia, galaksi Sculptor dapat diamati pada pukul 19:30 WIB di cakrawala tenggara tepatnya di rasi bintang Sculptor saat naik di ketinggian 21 derajat.

4 Oktober ~ Waktu terbaik melihat Awan Magellan Kecil

Awan Magellan Kecil merupakan salah satu galaksi kerdil yang mengitari galaksi Bima Sakti. Dalam pengamatan mata telanjang, Awan Magellan Kecil tampak seperti awan tipis yang samar pada magnitudo 2,7. 

Untuk menemukannya cukup mudah, galaksi kerdil ini berada di langit sebelah selatan pada rasi bintang Tucana. Mulailah amati pada pukul 20.05 WIB ketika berada di ketinggian 15 derajat. 

Sebagai bonus, kamu juga dapat melihat tetangga Awan Magellan Kecil yaitu sebuah gugus bintang globular terbesar dan paling terang ke dua setelah Omega Centauri yaitu 47 Tucanae.

5 Oktober ~ Konjungsi Bulan & Saturnus

Konjungsi adalah salah satu fenomena langit yang paling mudah diamati dan pada umumnya yaitu konjungsi bulan dan planet-planet.

Pada 5 Oktober nanti, Bulan dan Saturnus akan mengalami konjungsi pada pukul 22:51 WIB. Planet cincin ini akan melintas pada 4⁰04' selatan Bulan. Bulan berada magnitudo -12,7 dan Saturnus pada magnitudo 0,3.

9 Oktober ~ Konjungsi Bulan & Jupiter

Konjungsi Bulan dan Jupiter terjadi pada pukul 01:11 WIB. Jupiter melewati 2⁰03' selatan Bulan dan dalam pengamatan mata telanjang Jupiter tampak bersinar terang seperti bintang di dekat bulan. Bulan bersinar dalam magnitudo -12,7 dan Jupiter pada magnitudo -2,9. Jangan lupa gunakan teleskopmu untuk melihat lebih jelas detail planet raksasa ini.

10 Oktober ~ Bulan Purnama (Hunters Moon)

Bulan memasuki fase purnama atau full moon pada pukul 03:54 WIB. Julukan Bulan purnama pada bulan ini yaitu Hunters Moon (Bulan Pemburu). Penamaan bulan ini berdasarkan budaya tradisional penduduk asli Amerika. Pada fase ini menjadi saat terbaik untuk melihat dan memotret Bulan dalam bentuk terbaiknya. Dan Bulan dalam bentuk full yang dapat diamati sepanjang malam.

15 Oktober ~ Konjungsi Bulan & Mars

Mars akan melewati 3⁰37' utara Bulan pada pukul 11:31 WIB. Konjungsi ini masih dapat dilihat ketika malam hari mulai pukul 22:40 WIB di langit sebelah timur. Bulan bersinar pada magnitudo -12,2 dan Mars pada magnitudo -0,9. Dalam pengamatan mata telanjang, Mars tampak bersinar terang seperti bintang yang berwarna kemerahan di dekat Bulan. 

15 Oktober ~ Waktu terbaik melihat galaksi Triangulum

Sama seperti galaksi Andromeda, galaksi Triangulum merupakan tetangga terdekat dari Bima Sakti yang menempati urutan ke dua terdekat dengan jarak sekitar 3 juta tahun cahaya dari Bumi.

Galaksi Triangulum dikenal juga dengan Messier 33 atau M33 berada di rasi bintang Triangulum. Pada magnitudo 5,7 galaksi spiral ini cukup redup bila diamati dengan mata telanjang. Butuh pengamatan melalui teleskop agar dapat melihatnya. Kamu bisa mengamatinya mulai pukul 20:00 WIB saat naik di ketinggian 21 derajat, langit sebelah timur laut.

18 Oktober ~ Fase Bulan Perbani Akhir

Bulan memasuki fase seperempat terakhir pada pukul 00:15 WIB. Pada fase ini, Bulan tampak dalam bentuk separuh yang terbit mulai tengah malam dan mencapai posisi tinggi di langit ketika fajar menjelang.

21-22 Oktober ~ Hujan Meteor Orionid

Inilah yang paling ditunggu di bulan Oktober. 

Hujan Meteor Orionid mulai aktif sejak tanggal 2 Oktober hingga 7 November. 

Hujan Meteor Orionid berasal dari puing-puing Komet Halley. Sesuai namanya, untuk melihat titik radian Orionid lihatlah pada arah rasi bintang Orion. 

Di langit Indonesia, hujan meteor mulai dapat dilihat pada malam 21 Oktober sejak pukul 22:30 WIB dan diperkirakan mencapai puncaknya pada 22 Oktober pukul 04:00 WIB dengan intensitas sekitar 15 meteor per jam. Jangan lupa untuk mengamati di tempat yang jauh dari lampu perkotaan dan kondisi langit cerah.

25 Oktober ~ Fase Bulan Baru

Memasuki fase Bulan baru menjadi kesempatan terbaik untuk mengeksplorasi langit. Sebab cahaya bulan menjadi polusi cahaya alami bagi pengamat langit. Oleh karena itu, saat tidak ada cahaya bulan yang menganggu inilah saatnya untuk melakukan pengamatan terhadap objek langit seperti planet, galaksi, maupun nebula.

25 Oktober ~ Gerhana Matahari Sebagian

Gerhana matahari terjadi ketika Matahari - Bulan - Bumi berada dalam satu garis lurus. Bulan berada di antara Bumi dengan Matahari sehingga menghalangi sebagian atau seluruh cahaya matahari di langit Bumi.

25 Oktober ini akan terjadi gerhana matahari sebagian. Namun, gerhana sebagian yang terjadi di bulan ini tidak begitu istimewa bagi pengamat di Indonesia dikarenakan tidak dapat teramati di langit Indonesia.

Gerhana ini terlihat di sebagian besar Eropa, Afrika Utara, Asia Selatan & Barat, dan Greenland pada pukul 16:00 WIB hingga 20:00 WIB.

26-27 Oktober ~ Gugus Bintang Ganda di Rasi Bintang Perseus

Di penghujung Oktober menjadi kesempatan terbaik untuk menyaksikan objek langit spektakuler yaitu Gugus Ganda di Perseus. 

Gugus bintang ganda di rasi bintang Perseus ini terdiri dua gugus bintang terbuka yang dikenal dengan NGC 869 (h Persei) yang mewakili bagian barat Gugus Ganda dan NGC 884 (χ Persei) yang mewakili bagian timurnya.

NGC 869 dapat diamati pada tanggal 26 Oktober mulai pukul 21:30 WIB di ketinggian 20 derajat langit utara dan berada di titik tertinggi di langit mulai tengah malam. 

27 Oktober adalah waktu terbaik untuk melihat NGC 884. Dapat dilihat pada pukul 22:00 WIB ketika naik di ketinggian 21 derajat langit utara.

NGC 869 bersinar dengan magnitudo 5,3, sedangkan NGC 884 pada magnitudo 6,1. Cukup redup bila diamati dengan mata telanjang. Kamu dapat melihat kedua Gugus Ganda di Perseus ini melalui teleskopmu dengan lokasi pengamatan yang jauh dari polusi cahaya.

Dari beberapa fenomena astronomi di atas mana nih yang paling kamu tunggu? Jangan lupa setelah baca artikel ini langsung catat tanggal dan waktu pengamatan dari objek langit yang menjadi targetmu, ya. Selain itu, gunakan aplikasi peta langit seperti Stellarium, SkySafari, Sky Tonight dan aplikasi peta langit lainnya yang tersedia di toko aplikasi untuk membantumu menemukan titik objek langit yang menjadi incaranmu. 

Selamat melakukan pengamatan!

Dan semoga langitmu cerah~

Source: in-the-sky.org

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun