Mohon tunggu...
SEKAR MAHARANI PUTRI
SEKAR MAHARANI PUTRI Mohon Tunggu... Tutor - Tutor

Suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Berbicara Terkait Palestina Israel

30 Mei 2024   02:17 Diperbarui: 30 Mei 2024   02:23 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Cilacap, 30 Mei 2024.

Berbicara terkait berita yang terus muncul di berbagai platform media digital seperti Facebook, Tiktok, Instagram yakni berita Palestina dan Israel, apakah kita mengetahui pasti bagaimana sejarah Palestina?

Mari kita kupas bersama-sama. Palestina pada awalnya merupakan salah satu bagian dari Daulah Islamiyah yang ada di bawah Turki Utsmani. Namun, dengan adanya penguasaan di wilayah tersebut oleh negara Inggris tahun 1917 maka selanjutnya akan ikut dikuasai 48% oleh kaum Yahudi. Palestina yang penduduknya mayoritas memiliki keyakinan sebagai Muslim menjadi tidak merdeka 'lagi'.

Lalu, apakah kita juga mengetahui siapa yang dimaksud dengan kaum Yahudi? Kaum Yahudi merupakan sekelompok kecil umat manusia yang berada di jagad Allah SWT. Kaum Yahudi berasal dari Bani Israil sejak abad sebelum Masehi sampai dewasa ini dengan berbagai mitos yang menyebabkan keresahan dunia.

Dalam firman Allah SWT yang memberikan gambaran bagaimana perilaku jelek kaum Yahudi ialah Surat Al-Maidah (5) ayat 64 yang berbunyi,

"mereka berbuat kerusakan di muka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan".

Lantas, bagaimana negara Israel mampu menjadi musuh kekal abadi negara Palestina? Mari kita bahas bersama. Negara atau bangsa Israel merupakan penganut dari kaum Yahudi yang telah menjadi lawan konflik dari negara Palestina yang mayoritas bangsanya adalah Muslim sejak diproklamirkan pada tahun 1948 dan telah memperlihatkan tentang eksistensinya dalam panggung sejarah dunia.

Mengapa negara Israel dan kaum Yahudi selalu menjadi bahan pembicaraan di kancah dunia dari dulu hingga saat ini? Karena asal muasal serta sasaran yang cukup strategis dan telah di-idealkan oleh program Father Founding untuk ditelusuri atau digali lebih mendalam.

Walaupun demikian, terdapat peraturan atau kebijakan seperti yang telah digulirkan dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Yahudi oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada tanggal 23 November 2014.

Rancangan Undang-Undang (RUU) Yahudi tersebut dimaksudkan sebagai salah satu bentuk komunitas minoritas yang diasumsikan menjadi perasaan gelisah dan telah berada di posisi ujung tanduk. Dengan alasan, karena RUU Yahudi dinilai akan memiliki kemungkinan bahwa mereka akan diusir oleh Pemerintah Israel khususnya kaum Yahudi. Tidak hanya itu, jika RUU Yahudi mengalami perubahan nama dari Israel menjadi negara Yahudi maka RUU terkait Yahudi tersebut telah berhasil untuk di-sahkan.

Alasan yang lain pula, RUU Yahudi yang telah diajukan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan telah berhasil memperoleh persetujuan dari kabinetnya maka RUU Yahudi akan mengantarkan Yahudi itu sendiri sebagai bagian dari 'agama' dan 'bangsa' yang memiliki rasa semangat maupun rasa solidaritas baru pada kancah internasional.

Dan Yahudi memiliki makna yang lebih luas apabila dibandingkan dengan Israel atau Ibrani. Karena istilah 'Yahudi' selain telah disematkan terhadap kaum Ibrani, memiliki makna lain pula terhadap kaum non-Ibrani yang telah menganut agama Yahudi. Sementara itu, orang-orang yang merupakan keturunan Arab semakin terdesak dengan adanya berbagai kebijakan yang bersifat mengikat dan akan mampu mengurangi hilangnya suatu hak pada negaranya sendiri.

Dalam sebuah riwayat yang ada, sebutan Israel atau orang dari Bani Israel (Israiliyin) ialah sebutan yang telah dinisbatkan kepada bapak mereka yakni Nabi Ya'qub ibn Ibrahim AS. Israel merupakan sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata seperti Isra yang memiliki arti hamba atau teman dekat dan El yang memiliki arti Tuhan.

Maka apabila dikaitkan, Israel memiliki arti yaitu hamba Tuhan atau teman dekat Tuhan. Setelah itu, nama mereka disebut Ibrani dengan alasan telah dinisbatkan kepada Nabi Ibrahim AS. Dan telah ditemukan pada Kitab Kejadian yakni Nabi Ibrahim AS yang disebut dengan nama "Ibrahim sang Ibrani". Nama "Ibrahim sang Ibrani" memiliki arti Ibrahim sang Penyeberang.

Adapun dinamakan mereka dengan sebutan Yahudi saat mereka bertaubat dari penyembahan terhadap anak sapi. Mereka berkata, yang telah diabadikan oleh Allah dalam Q.S. al-A'rf/7: 156,

"sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepada Engkau."

Riwayat lain tentang mereka yang diberi nama Yahudi karena mereka bergerak-gerak (yatahawwad) ketika membaca Taurat. Riwayat lain lagi bahwa mereka diberi nama Yahudi karena dinisbatkan kepada Yehuda, anak keempat dari Nabi Ya'qub as dan memiliki nama asli atau dasarnya Yehuza, pemimpin untuk sebelas anak Nabi Ya'qub as lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun