Jeruklegi, 28 Mei 2024.
 Â
Dear Diary,Â
   Teruntuk hatiku yang pernah dipatahkan, pada malam hari ini. Malam yang begitu indah dan menawan hingga aku tak bisa berpaling. Aku hanya ingin menuangkan seluruh rasa rinduku terhadap sosoknya yang belum sepenuhnya ku miliki.Â
   Teruntuk hatiku yang pernah tersakiti, pada malam hari ini yang begitu teduh seperti tatapannya kala aku dengannya masih bersama. Aku hanya ingin menyampaikan sejuta kata maaf yang aku tujukan untuk dirinya. Sejuta kata maaf karena aku tidak bisa membuatnya bahagia dengan kehadiranku.Â
  Teruntuk hatiku yang pernah bahagia karenanya, pada malam hari ini. Di bawah bintang-bintang, di bawah rembulan yang begitu cantik hingga mata dibuat terpana dengan keindahannya. Aku hanya ingin mengadakan bahwa aku sedang merayakan episode patah hatiku.Â
  Episode patah hatiku kali ini berbeda dari sebelumnya. Sebab, episode patah hatiku diisi dengan beberapa bagian. Ada bagian luka, ada bagian lara, ada bagian dimana aku merasa sangat dicintai dan ada bagian dimana aku dibuat jatuh yang sejatuh jatuhnya.Â
  Episode patah hatiku yang aku tak tau akan sampai kapan aku rayakan. Episode patah hatiku yang aku tak tau akan terus aku kenang bersama desiran debu. Desiran debu yang terbawa oleh angin dan aku tak ingin desiran debu itu kembali lagi.Â
 Episode patah hatiku yang selalu membuatku merasa seperti tidak pantas untuk dicintai. Aku selalu berpikir, mengapa Tuhan menakdirkan aku bertemu dengan seseorang yang kukira akan layak untuk aku pertahankan.Â
  Aku hanya ingin ada satu kebahagiaan saja dalam kehidupanku yang kosong serta kelam ini. Aku sudah berulang kali dibuat patah, sepatah-patahnya.Â
 Aku hanya ingin senyumku yang dulu, kembali terukir dari sudut bibirku.Â
 Aku hanya ingin tawaku yang begitu lepas, kembali hadir dan mewarnai hari-hariku.Â
 Kapankah semua ini akan berakhir?Â
 Kapankah semua ini akan ada ujungnya?Â
Â
 Akankah semua ini seperti lagu Glenn Fredly yang berjudul Cinta tak Berujung?
 Akankah semua ini seperti lagu Umay Shahab yang berjudul Perayaan Mati Rasa?
-Teruntuk hatiku malam ini-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H