Kuliah Kerja Nyata atau yang biasa disebut KKN merupakan program pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa dengan pendekatan interdisipliner dan lintas sektoral pada waktu dan daerah tertentu di Indonesia.Â
Tujuan adanya program KKN ini untuk menjadi wadah mahasiswa dalam bersosialisasi di lingkungan masyarakat dengan mempraktikkan ilmunya selama di bangku kuliah. Hal ini tentunya selaras dengan tugas mahasiswa yang berfungsi sebagai "penyambung lidah rakyat" dalam memberikan saran, kritik, serta solusi untuk mengatasi permasalahan sosial di masyarakat ataupun bangsa.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sebagai salah satu unsur pelaksana akademik yang mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, menerapkan kebijakan dalam program-program seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN).Â
KKN Tematik UPI ini berlangsung selama kurang lebih 1 bulan dengan tema Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa dan MBKM. Dalam merealisasikan program KKN ini, beberapa kelompok mahasiswa dibentuk untuk bisa terjun langsung ke masyarakat.
5 mahasiswa dari Kecamatan Cibinong merupakan anggota dari Kelompok 110 KKN UPI yang melaksanakan program KKN-nya di Desa Waringin Jaya, Bojonggede, tepatnya di SMK Cakrawala.
Salah satu program yang terlaksana pada tanggal 4 Agustus 2022 yakni Sosialisasi Berpikir Kreatif dalam Berwirausaha. Adanya program ini diharapkan agar siswa siswi SMK Cakrawala kelas 11 memiliki pola berpikir yang cemerlang sesuai dengan bidang yang diminatinya, sehingga mampu menciptakan ide-ide kreatif yang bisa memberikan kemudahan dan keuntungan baik bagi dirinya sendiri ataupun orang lain.
Berpikir kreatif diperlukan dalam setiap jenjang kehidupan manusia terutama untuk memecahkan setiap masalah dan hambatan. Oleh sebab itu, kemampuan untuk berpikir kreatif wajib diasah sejak di bangku sekolah. Saat pelaksanaan sosialisasi, siswa dan siswi kelas 11 SMK Cakrawala diberikan materi mengenai konsep berpikir kreatif melalui metode 5 W 1 H (What, Who, When, Why, Where, How).
Isi pematerian sosialisasi tersebut mencakup (1) Apa itu berpikir kreatif (2) Siapa yang harus berpikir kreatif, (3) Kapan seharusnya kita mulai berpikir kreatif, (4) Mengapa kita perlu berpikir kreatif, (5) Dimana berpikir kreatif dapat dimulai, dan (6) Bagaimana cara me jadi kreatif dalam berpikir.
Berpikir kreatif penting bagi seorang entrepreneur karena berkembang atau tidaknya suatu bisnis akan ditentukan dari kreativitas pemiliknya. Ketika bisnis sudah tidak bisa lagi berkembang akibat perubahan yang ada seperti pandemi, kreativitas seorang entrepreneur diperlukan untuk mengubah strategi bisnisnya dan menghasilkan produk atau jasa baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar.Â
Orang kreatif adalah orang yang mampu menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari biasanya di segala bidang tertentu termasuk dalam hal berbisnis. Cara berpikir kreatif dimulai dengan perbaiki mental lalu tingkatkan kemampuan teknik. Jika hanya mempelajari masalah teknis, tetapi mental masih belum kreatif, maka kreativitas akan sulit muncul. Sebaliknya, orang yang sudah bermental kreatif tetapi tidak mengetahui tekniknya, maka kinerja orang tersebut akan kurang optimal juga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H