Cara Menghindari Jebakan Upselling
- Cari tau harga produk sebelum membeli
Sebaiknya sebelum memutuskan untuk membeli sesuatu atau memakai suatu jasa, kita hendaknya sudah melakukan riset terlebih dahulu terkait harga produk yang ingin kita beli. Dengan begitu, kita bisa mengetahui apabila nanti ada perbedaan harga saat proses pembayaran.
- Perhatikan layar kasir dan struk pembelajaan
Kita bisa memperhatikan layar kasir saat proses pembayaran guna memastikan harganya sesuai dengan produk yang kita beli. Apabila terdapat perbedaan harga, kita bisa langsung menanyakannya kepada kasir dengan baik-baik.
- Jadi konsumen yang kritis dan cerdas
Pelanggan mempunyai hak untuk menolak apabila tambahan yang ditawarkan tidak sesuai dengan kebutuhannya. Selanjutnya, pelanggan juga dapat menanyakan dengan baik kepada penjual terkait harga jika melakukan upgrade atau menambah barang.
Karena masih banyak orang-orang yang merasa terjebak dalam strategi upselling, maka perusahaan tentu harus terus melakukan evaluasi terhadap strategi marketing yang dilakukan.Â
Strategi Upselling yang Benar
- Ketahui kebutuhan pelanggan
Strategi upselling tidak boleh dipaksakan kepada setiap pelanggan. Hal ini karena, tidak semua pelanggan cocok untuk melakukan upsell.
Pembeli harus mengetahui dulu kebutuhan pelanggan sehingga penjual bisa mempertimbangkan apakah akan menawarkan barang yang lebih baik dan mahal.
Misalnya, terdapat pelanggan yang ingin membeli ipad ram 4 GB untuk anaknya yang ditujukan hanya untuk melihat youtube, belajar mewarnai, belajar menggambar, dan bermain game anak-anak.
Apabila penjual menawarkan ipad ram 8 GB yang lebih canggih dan terbaru. Tentunya, pelanggan akan menolak karena berpikir bahwa anaknya tidak terlalu membutuhkan ipad dengan RAM yang besar dan canggih.
Pasalnya, tujuan anaknya menggunakan ipad hanya untuk aplikasi yang ringan saja sehingga tidak membutuhkan ram yang besar.
Oleh karena itu, sebelum menerapkan strategi penjualan yang satu ini, penjual harus selalu mengetahui dahulu kebutuhan dari pelanggan.
- Bijaksana dalam menawarkan produk
Penjual tidak boleh sekalipun memaksa pelanggan dalam menawarkan produk tambahan.Â
Dalam melakukan upsell, penjual diharap memberikan penjelasan yang lengkap terkait produk tersebut, misalnya seperti kualitas, kuantitas, harga tambahan dan lainnya.
Dengan menawarkan produk secara bijaksana, diharapkan pelanggan menjadi tidak merasa dirugikan ataupun dijebak oleh strategi upselling ini.
- Yakinkan dan berikan alasan yang kuat agar pelanggan tertarik
Saat penjual melakukan strategi upselling, tentunya pelanhgan tidak akan langsung tertarik dan mungkin masih merasa ragu.
Untuk mengatasi keraguan tersebut, penjual harus pintar-pintar meyakinkan agar pelanggan menjadi tertarik dan mau melakukan pembelian produk yang lebih mahal.
Cara mudahnya yaitu dengan mengetahui data pendukung yang membuktikan bahwa produk tambahan tersebut memang terbukti bermanfaat bagi pelanggan.
Penjual dapat memberi tahu pelanggan bahwa produk tersebut telah memiliki ulasan yang baik dan memuaskan. Jadi, pelanggan bisa lebih yakin untuk membelinya.
- Menawarkan harga yang masuk akal
Dalam menerapkan strategi upselling, penjual juga harus ingat bahwa harga yang ditawarkan kepada pelanggan harus tetap masuk akal.
Memang tujuan dari strategi ini agar pelanggan membeli barang yang lebih berkualitas dengan harga sedikit mahal.
Namun, sebagai penjual juga harus memperhatikan harga yang ditawarkan tetap masuk akal dan sesuai dengan kualitas produknya.
Contohnya pelanggan yang akan melakukan reservasi bus untuk pariwisata.
Jika pelanggan memesan bus saja, ia harus mengeluarkan uang Rp. 300 ribu. Namun, jika ia memesan dengan supir, hanya perlu menambah hingga Rp. 350Â ribu saja.
Tentunya harga itu sangat terjangkau. Itulah mengapa pelanggan mau menerima tawarannya.
Hal ini berbeda misalnya jika pihak travel menawarkan Rp. 400 ribu untuk bus dan sopir.
Mungkin pelanggan akan memerlukan banyak waktu untuk mempertimbangkannya. Bahkan, ada kemungkinan pelanggan menolaknya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H