Mohon tunggu...
Sekar Kanya
Sekar Kanya Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pe(nulis)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surat untuk Pak Pos

22 Maret 2012   15:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:36 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rabu di siang hari.

"Terima kasih, Pak. Bapak baik sekali mau mengantarkan surat ini."

Seorang anak bergegas masuk ke dalam rumah setelah mengambil surat dari Pak Pos yang mengantarkan surat.

Minggu berikutnya pada hari yang sama, anak itu menunggu Pak Pos datang. Di teras rumah ditemani alunan musik.

"Pooossssss!"

Pak Pos dengan lantang berteriak di depan rumah anak itu. Kulitnya terbakar teriknya rabu siang. Sambil mengusap peluhnya, beliau menunggu ada yang mengambil surat. Tak lama ketika beliau sedang bersandar di pagar rumah anak itu, anak itu pun datang.

"Terima kasih, Pak Pos. Bapak pasti orang hebat ya! Bapak mengantarkan lagi surat ke rumah saya."

Sebelum Pak Pos bisa membalas ucapan anak itu, anak itu sudah bergegas pergi masuk ke dalam rumah. Ada rasa heran dibenak Pak Pos. Mengapa anak itu selalu mendapat surat di hari rabu. Namun tak digubris. "Ah cuma perasaan." ucapnya dalam hati.

Minggu berikutnya dihari yang sama, dengan perasaan tak sabar yang meletup, anak itu duduk manis menunggu Pak Pos datang.

"Pooossssss!"

Kemudian anak itu bergegas lari menghampiri Pak Pos.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun