Indonesia terkenal sangat kaya akan sumber daya alam, terlebih sumber daya manusianya. Mengingat fakta bahwa Indonesia adalah negara kepulauan terbesar serta termasuk negara yang padat penduduknya. Penduduk kita pun di dominasi oleh usia produktif kerja, dimana seharusnya banyak penduduk yang masih produktif dan bekerja sehingga membantu meningkatkan perekonomian negara namun justru sebaliknya. Padahal, Indonesia mempunya banyak lulusan perguruan tinggi yang seharusnya sudah bisa produktif tetapi yang terjadi di lapangan justru sebaliknya. Bagaimana hal ini dapat terjadi ?
Banyaknya universitas di Indonesia baik universitas swasta atau negeri membuka banyak kesempatan pagi calon pendaftaran mahasiswa baru. Banyaknya pilihan jurusan, fasilitas kampus serta program beasiswa banyak ditawarkan dengan tujuan untuk membantu mahasiswa. Hal yang perlu kita cermati adalah, seberapa jauh para calon mahasiswa ini merencanakan masa kuliahnya ? Apakah sebatas mengikuti arus untuk daftar kuliah ? Atau bahkan sudah merencanakan hingga bagaimana akan menerapkan ilmu setelah di perguruan tinggi?
Banyak ditemui angkatan kerja kita yang belum juga bekerja. Berangkat dan tergantung dari mindset kita, bagaimana kita memandang suatu pekerjaan. Faktor ini berpengaruh terhadap kematangan perencanaan kuliah kita hingga langkah setelahnya. Jika kita daftar kuliah hanya mengikuti arus, mengikuti karena teman satu angkatan semuanya mengikuti penerimaan mahasiswa baru di suatu universitas, maka kita sedang menuju tanda tanya terbesar dalam hidup kita. Karena kita hanya mengikuti jejak orang lain, sedangkan setiap orang di dunia ini harus menentukan jejaknya sendiri.
Akan sangat bijaksana apabila memang kita ingin daftar kuliah, kita sudah betul-betul membuat perencanaan yang matang hingga setelah kuliah selesai. Akan kita gunakan di mana, bagaimana dan kepada siapa ilmu yang telah kita pelajari bertahun - tahun tersebut. Akan menghasilkan apa dan untuk apa ilmu tersebut. Karena setinggi apapun ilmu yang kita peroleh akan menjadi sia-sia jika tidak kita kembalikan untuk kehidupan sesama manusia. Praktek tanpa ilmu itu salah, tetapi ilmu tanpa praktek akan sia-sia. Jangan sampai perjuangan kita menuntut ilmu menjadi hal yang abu-abu karena kita tidak mau berbuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H