Namun, berbanding terbalik dengan lawan main Fuji yakni Rafael Adwel yang memang memiliki bibit dalam berakting sehingga hal ini mengakibatkan tidak sebanding antara pemain perempuan dengan laki-laki.
Tim produksi juga hanya melihat aktor pemain utamanya saja tanpa melihat dan mencermati kembali pemain pembantu sehingga terkesan asal-asalan memilih pemain pembantu.
3. Make Up, Kostum ,dan Efek Yang Tidak Sepadan
Didalam film ini memiliki perbedaan antara make up milik Fuji dan Rafael. Make up dan efek yang digunakan oleh Rafael menutupi imperfection yang ada. Sedangkan make up dan efek yang digunakan untuk Fuji tidak menutupi imperfection yang dimiliki. Hal ini terlihat dari jerawat kemerahan milik Fuji yang terlihat jelas pada suatu scene.
Selain itu, pada scene milik Rafael yang terkesan sulit dan ribet efek yang digunakan oleh Rafael hilang. Penggunaan make up untuk luka hanya pewarna berwarna merah yang ditempelkan pada sudut-sudut wajah. Tanpa adanya make up lain yang mendukung untuk luka lebam.
Adanya kesalahan penggunaan kostum pada scene ibu Amora menyiram tanaman di halaman. Ketika menyiram ibu Amora menggunakan dress, sweater, rambut digelung, dan perhiasan yang lengkap. Secara logika hal ini tidak masuk akal karena berkebun menggunakan pakaian yang sangat rapih atau biasanya orang kaya akan memilih untuk meminta bantuan ART untuk mengurus tanamannya.
Itulah ketiga alasan yang banyak di-notice oleh penonton dan memiliki banyak kritik. Hal ini dapat dijadikan pembelajaran bahwa pembuatan film memerlukan pemikiran yang matang dari balik layar hingga di depan layar. Jadi, bagaimana komentarmu mengenai film Bukan Cinderella (2022).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H