Mohon tunggu...
Sekar HayyuWibowo
Sekar HayyuWibowo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Brawijaya program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mengenal Pink Tax: Diskriminasi Harga Berbasis Gender Dalam Pemasaran

20 Desember 2023   06:19 Diperbarui: 20 Desember 2023   06:23 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. pribadi/ desain www.canva.com

Semisal dalam swalayan terdapat dua alat cukur, yang satu berwarna biru dan yang satunya berwarna pink. Secara sadar maupun tidak, warna biru langsung dikategorikan sebagai warna laki-laki, dan pink adalah warna perempuan. Padahal isi dan kegunaan produk tersebut sama. Namun harga yang ditetapkan selisih beberapa persen dengan produk perempuan lebih mahal.

Sebenarnya pun tidak ada strategi khusus dalam pemasaran produk pink tax ini, para perusahaan hanya mencari celah dengan membedakan tagline dan warna produk, kemudian stigma masyarakat yang telah terbentuk mewajarkan hal tersebut, karena pada dasarnya permasalahan pink tax ini sudah ada sejak lama dan mulai dianggap hal biasa.


Layanan Taksi Online dan Pink Tax

Walaupun terasa asing di Indonesia, bukti nyata pink tax itu ada dan sudah hidup berdampingan dengan kita. Contohnya penerapan pajak gender yang masih hangat diperbincangkan adalah sebuah peruasahaan taksi online yang meluncurkan layanan khusus wanita. Jika hanya sekilas memang terdengar seperti inovasi yang inovatif dan sangat meistimewakan wanita, sampai berada dititik fakta bahwa layanan ini menambahkan biaya layanan selain biaya taksi pada umumnya.

Layanan ini menawarkan mitra pengemudi yang dipilih secara khusus dan melalui pelatihan kepribadian demi kenyamanan para penumpang perempuan, dengan tingkat keamanan dan kenyamanan yang terjamin layanan ini berkata bahwa mereka memfasilitasi mitra pengemudi dan armada yang bersih dan wangi karena disertai wewangin khusus dari pihak perusahaan layanan, kemudian mitra pengemudi dipastikan tidak merokok yang aka selalu dicek menggunakan alat khusus.

Jika ditelaah layanan-layanan yang ditawarkan seharusnya sudah menjadi standar minimal dalam penawaran jasa, terutama taksi online yang dipastikan selalu membawa penumpang, bukan hanya dalam layanan khusus namun harusnya diterapkan dalam opsi regulernya juga, dan jika dipikir-pikir layanan tersebut di khususkan pada penumpang perempuan, padahal penumpang laki-laki juga perlu keselamatan dan kenyamanan selama di perjalanan.


Cara Menghadapi Pink Tax

Fenomena pink tax yang menuntut perempuan mengularkan uang bulanan lebih banyak dari laki-laki jika dibiarkan terus-terusan akan membuat sebuah ketimpangan. Bankrate mengatakan belum ada solusi nyata untuk mengatasi pink tax ini, tapi ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghadapinya,

1. Menjadi Konsumen Yang Bijak Memilih dan Memilah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun