Mohon tunggu...
Sekar Ayu Febriantie
Sekar Ayu Febriantie Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia

Seseorang yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan tertarik terhadap hal-hal yang berhubungan dengan sejarah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memaknai Julukan Karawang sebagai Kota Pangkal Perjuangan Melalui Program "Virtual Tour" KKN Tematik UPI Kecamatan Tirtamulya

8 Agustus 2022   20:00 Diperbarui: 8 Agustus 2022   20:05 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peristiwa Rengasdengklok merupakan tonggak sejarah yang menandakan bahwa Bangsa Indonesia adalah bangsa yang merdeka dan berdaulat, di kecamatan tersebut pada akhirnya Soekarno dan M. Hatta membulatkan tekadnya untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. 

Pada peristiwa tersebut, rumah milik keturunan Cina yakni Djiaw Kie Siong, Tugu Kebulatan Tekad dan Tugu Proklamasi menjadi saksi bisu perjuangan Bangsa Indonesia agar dapat terlepas dari rantai penjajahan. Saat ini kedua bangunan tersebut telah menjadi cagar budaya yang keberadaannya perlu dilestarikan dan diketahui oleh masyarakat khususnya calon penerus bangsa guna terciptanya nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme dalam diri mereka.

Melalui KKN Tematik UPI tahun akademik 2021/2022 yang diselenggarakan di Kecamatan Tirtamulya ini, penulis berupaya untuk menumbuhkan kesadaran sejarah dalam diri anak dengan memberikan edukasi bahwa disekitar mereka terdapat sebuah bangunan bersejarah yang menjadi saksi bisu suatu peristiwa sejarah yang menjadi tonggak perjuangan bangsa Indonesia. Untuk dapat merealisasikan hal tersebut, penulis membuat sebuah program, yakni virtual tour ke tempat-tempat sejarah yang ada disekitar mereka seperti rumah sejarah Djiaw Kie Siong, Tugu kebulatan tekad dan Tugu Proklamasi. 

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Kabupaten Karawang khususnya daerah Rengasdengklok identik dengan peristiwa sejarah perumusan naskah proklamasi oleh Presiden Soekarno dan wakilnya Soeharto. Rumah Djiaw Kie Siong yang dibangun pada tahun 1920 tersebut merupakan saksi bisu dari peristiwa penting menjelang kemerdekaan Republik Indonesia pada saat itu, dirumah sederhana itulah naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia dirumuskan. 

Sedangkan Tugu Kebulatan Tekad yang terletak tidak jauh dari rumah sejarah Djiaw Kie Siong merupakan sebuah monument yang dibuat pada bulan Juni tahun 1950 guna mengingat jasa dari pemuda PETA dalam perjuangannya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, karena tanpa jasa dan tekad kuat yang mereka miliki Bangsa Indonesia tidak akan menjadi bangsa yang berdaulat seperti saat ini. Tempat didirikannya Tugu Kebulatan Tekad tersebut dahulunya merupakan markas dari pemuda PETA. 

Lalu yang terakhir adalah  Tugu Proklamasi, merupakan sebuah monument yang dibangun untuk memperingati peristiwa Rengasdengklok. Upaya yang dilakukan penulis dalam memberikan pemahaman kepada anak mengenai sejumlah bangunan bersejarah yang ada disekitar mereka ialah dengan melakukan virtual tour yang dilakukan dengan menayangkan sebuah video yang dibuat oleh peneliti terkait ketiga bangunan atau monument tersebut.

Gambar 1. Antusiasme anak dalam mengetahui sebuah peristiwa sejarah yang terjadi di sekitar mereka dengan melihat sejumlah bangunan atau monumen bersejarah melalui program virtual tour/dokpri
Gambar 1. Antusiasme anak dalam mengetahui sebuah peristiwa sejarah yang terjadi di sekitar mereka dengan melihat sejumlah bangunan atau monumen bersejarah melalui program virtual tour/dokpri
Berikut ini adalah link video yang penulis buat untuk program virtual tour: 


         

Melalui Program KKN Tematik UPI ini, penulis berupaya untuk menanamkan kemampuan berpikir  sejarah bagi anak. Kemampuan berpikir sejarah sangatlah  penting dimiliki oleh anak karena  dapat meningkatkan  kemampuan  berpikir  kritis  anak. Apabila anak memiliki kemampuan berpikir yang kritis tentunya anak tersebut juga dapat memiliki keterampilan dalam bersoialisasi, memahami lingungan budaya yang merupakan tempat dimana mereka tinggal serta dalam jangka yang lebih panjang, hal tersebut dapat membantu siswa dapat mempengaruhi keputusan yang akan mereka ambil terkait masa depan mereka sendiri. 

Hal tersebut akan tumbuh seiring dengan kemampuan berpikir sejarah dalam diri anak tersebut. Selain itu dengan adanya program virtual tour ini penulis ingin mengaplikasikan fungsi sejarah nasional yang bertujuan menumbuhkan kebudayaan nasional yang nantinya akan memunculkan kesadaran nasional dalam diri anak. Melalui sejarah, generasi muda mendapatkan inspirasi bagaimana para pemimpin besar terdahulu mendedikasikan dirinya kepada masyarakat dan negara yang dapat mereka teladani lewat peristiwa Rengasdengklok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun