Mohon tunggu...
Sekar Ayu Febriantie
Sekar Ayu Febriantie Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia

Seseorang yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan tertarik terhadap hal-hal yang berhubungan dengan sejarah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Strategis Pembelajaran Sejarah dalam Membangun dan Menjaga Eksistensi Karakter Bangsa di Era Globalisasi Melalui Program KKN Tematik UPI di Kecamatan Tirtamulya

7 Agustus 2022   11:22 Diperbarui: 7 Agustus 2022   12:03 1661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembelajaran sejarah di era globalisasi tentunya sangat dibutuhkan oleh Bangsa Indonesia agar seluruh peserta didik yang merupakan calon penerus bangsa dapat memiliki karakter yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Bangsa Indonesia, seperti rasa nasionalisme dan patriotisme yang tinggi serta memiliki kesadaran sejarah agar ia dapat berpartisipasi aktif dalam globalisasi tetapi tidak mudah terpengaruh oleh unsur-unsur budaya yang berasal dari luar. 

Soedjatmoko (1992) menjelaskan bahwa kesadaran sejarah dapat diartikan sebagai rasa hayat historis, artinya adalah dengan adanya pembelajaran sejarah kita diharapkan memiliki pemahaman yang kuat melalui suatu peristiwa sejarah yang membentuk bangsa ini. Di era globalisasi seperti saat ini, pendidikan sejarah memiliki peran yang sangat strategis, karena tidak dipungkiri bahwa di era globalisasi peranan negara nasional tidaklah mendominasi (menjadi kecil) serta kesadaran nasional pun tidak dipungkiri akan semakin merosot (Kennedy, 2001, hlm. 491-492).

Melalui KKN Tematik UPI tahun akademik 2021/2022 yang diselenggarakan di Kecamatan Tirtamulya ini, penulis berupaya untuk menumbuhkan kesadaran sejarah dalam diri anak dimulai dari dirinya sendiri serta memberikan edukasi bahwa disekitar mereka terdapat sebuah bangunan bersejarah yang menjadi saksi bisu suatu peristiwa sejarah yang menjadi tonggak perjuangan bangsa Indonesia. Dalam usahanya untuk menumbuhkan kesadaran sejarah dalam diri anak, penulis melaksanakan programnya kedua tempat yang berbeda yang ada di kecamatan Tirtamulya, yakni SMPN 1 Tirtamulya dan di daerah tempat penulis tinggal yakni Kampung Pasirmalang.

Dalam upaya untuk memberikan kesadaran sejarah dalam diri anak di SMPN 1 Tirtamulya, penulis mencoba memberikan pemahaman sejarah dimulai dari diri mereka sendiri dengan cara menyadarkan anak pentingnya mengetahui silsilah keluarga mereka serta pemahaman tentang konsep sejarah yang meliputi unsur manusia, ruang dan waktu yang dilakukan dengan cara mengarahkan mereka untuk menceritakan serangkaian peristiwa sejarah yang mereka alami dimulai dari mereka lahir hingga duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP). 

Pada hakikatnya pembelajaran sejarah bukan hanya sekedar proses menghapal fakta-fakta dan sebuah peristiwa, lebih dari itu peristiwa sejarah memiliki tujuan untuk menghasilkan peserta didik agar memiliki kemampuan berpikir secara kronologis, memiliki pengetahuan mengenai masa lampau serta memiliki pemahaman mengenai perkembangan sosial budaya yang terjadi didalam masyarakat dalam rangka menemukan jati diri bangsa, karena pada dasarnya kepribadian nasional, identitas, dan jati diri berkembang melalui pengalaman kolektif bangsa. sebagai suatu pembelajaran, sejarah juga memiliki tujuan-tujuan yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik (Rulianto & Hartono, 2018, hlm. 129). 

Menurut Ismaun (2001) pendidikan dan pembelajaran sejarah memiliki beberapa tujuan umum yang bersifat ideal, yakni agar peserta didik memiliki kemampuan untuk memahami sejarah, memiliki kesadaran sejarah serta memiliki wawasan kesejarahan. Melalui pembelajaran sejarah, peserta didik dapat menelaah adanya keterkaitan kehidupan yang dialami oleh dirinya sendiri, masyarakat dan bangsanya. 

Pembelajaran sejarah tidak hanya mengajak peserta didik untuk mengetahui serta menghapal sejumlah peristiwa sejarah yang merupakan bentuk dari pengulangan secara lisan dari buku pelajaran dan bukan hanya sebatas ajang untuk melatih kemampuan intelektual peserta didik (Hasan, 1995, hlm. 203).  

Oleh karena itu untuk menjaga eksistensi bangsa di era globalisasi seperti saat ini dapat kita mulai dengan menyadarkan anak pentingnya mengetahui sejarahnya sendiri karena tidak dipungkiri bahwa pelajaran sejarah tidak luput dari aspek kehidupan sosial budaya dalam masyarakat yang merupakan tempat dimana mereka hidup dan melakukan interaksi.

Gambar 1 Contoh silsilah keluarga yang dibuat oleh peserta didik/dokpri
Gambar 1 Contoh silsilah keluarga yang dibuat oleh peserta didik/dokpri


Gambar 2/dokpri
Gambar 2/dokpri

Contoh pemahaman konsep sejarah  yang di implementasikan dengan membuat sebuah narasi sejarah diri sendiri yang dibuat oleh peserta didik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun