Cara series ini menunjukkan permainan-permainan catur Beth sama sekali gak bikin orang awam bingung. Malahan menarik, saya yang tadinya gak tau dan gak tertarik dengan catur jadi bisa tau, tentang tokoh-tokoh catur sampai cara bermainnya. Selain itu, karena series ini menunjukkan hidup Beth dari kecil hingga dewasa, kita juga bisa bisa melihat bagaimana teman-teman Beth tumbuh menjadi orang dewasa, tumbuh menjadi orang-orang yang lebih bijak.
Biar begitu, saya masih menyayangkan beberapa cerita yang menurut saya masih kurang komplit. Tentang kisah orang tua Beth, siapa sang ayah sebenarnya dan bagaimana kedua orang tuanya bisa berseteru. Kemudian kisah cinta pertamanya, Townes. Masih belum jelas di dalam series apakah Townes menerima cinta Beth atau hanya ingin berteman dengannya.
Walau bisa di bilang dramatis, namun entah kenapa jalan cerita The Queen's Gambit ini gak membikin bosan ataupun heran. Walaupun dramatis, namun kisah Beth disini bisa dibilang 'gak menye-menye', sehingga nyaman banget ditonton. Seriesnya pun sedikit banyak membahas isu-isu feminisme. Bagaimana tidak, bayangkan saja seorang perempuan, di era 60-an, menjadi pemain catur nomor 1 dunia.
Secara keseluruhan, The Queen's Gambit ini bisa dibilang sempurna. Semuanya serasa seimbang. Bahkan kekurangannya pun sangat sulit ditemukan saking bagusnya plot, akting, dan pengambilan gambar pada series ini. Entah awam atau bukan, series ini cocok banget dijadikan tontonan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H