Mohon tunggu...
Sekar Asyifa Nur Abiyyah
Sekar Asyifa Nur Abiyyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa yang belum rajin

Pengamat film, kartun, komik yang masih butuh banyak belajar.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Overthinking, Haruskah Dihindari?

28 Mei 2021   09:09 Diperbarui: 28 Mei 2021   09:25 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pexels

Punya kebiasaan memikirkan suatu masalah secara berlebihan? Gak biasa membicarakan apa yang terjadi ke orang lain? Suka kelamaan mengambil keputusan gara-gara sibuk memikirkan apa yang akan terjadi? Kalau begitu, selamat datang di dunia overthinking.

Rasanya, istilah overthinking ini udah gak asing ya buat telinga kita. Kita sering mendengarnya dimana aja. Entah di tempat kerja, waktu lagi nongkrong, bahkan sampai rumah pun terkadang ada aja orang yang bicara tentang overthinking. Mendengar namanya saja kita mungkin sudah bisa menebak ya apa arti overthinking ini. Overthinking adalah ketika kita memikirkan suatu hal secara berlebihan, atau terlalu lama sampai terlarut-larut. Hal ini bisa terjadi ke siapa saja lho, teman kerja, atasan, keluarga, atau mungkin kalian sendiri? Wah bahaya!

Memang sih sebagai manusia, akan lebih baik kalau kita memikirkan apa yang sedang, sudah, dan bahkan akan terjadi. Tapi kalau dipikirkan terus menerus sampai menganggu aktifitas kita yang lain pasti ngeselin dong. Terus gimana? Terkadang sulit menghindari overthinking, jadi boleh gak dipikirin terus aja sampai nanti hilang sendiri? Wah jangan, overthinking nih harus banget dihindari lho.

Kenapa kok harus dihindari? Emang segitu seriusnya ya? Bisa dibilang iya. Coba bayangkan sebuah mobil, ketika kita sudah sampai tujuan, kita pasti akan mematikan mesin mobil 'kan? Entah untuk menghemat bahan bakar atau simply karena emang udah gak perlu dinyalain lagi. Kalau tetap nyala sedangkan kita tinggal beraktivitas pasti mobilnya bakal kehabisan bahan bakar atau parahnya bahkan sampai rusak. Iya gak? Kira-kira begitu juga kita kalau dipaksa terus berpikir padahal udah bukan waktunya.

Ada banyak alasan yang harus bikin kalian berhenti overthinking. Dan dengan berhenti overthinking, berarti kalian bisa mengatur pikiran kalian. Seolah kalian sudah memegang kunci yang bisa digunakan untuk menyalakan dan mematikan aktivitas yang tidak perlu di pikiran kalian. Dan percaya deh, rasanya bakal lebih nyaman seperti itu.

Alasan pertama dan yang paling jelas adalah overthinking bisa bikin pusing. Pusing di sini bukan pusing yang cuma digunakan saat orang bingung karena saking banyaknya kerjaan ya, tapi literally pusing, sakit kepala gitu. Ya gimana gak bikin pusing, ketika sedang overthining, kita bakal memikirkan hal yang sama terus-menerus. Kita bakal memperhatikan satu hal yang sebenarnya gak penting-penting banget terus-menerus dan hanya fokus di situ. Kalau kita malah tenggelam di sana, pasti bakal pusing banget jadinya 'kan?

Alasan selanjutnya, ketika overthinking kita jadi kesulitan mengambil keputusan. Ketika diberi suatu kesempatan dan kita malah terlalu lama dan terlalu sibuk mempertimbangkannya, hal tersebut otomatis bakal memperpanjang waktu kita buat mengambil keputusan akhir. Padahal, daripada seperti itu, kita bisa saja mengambil waktu untuk memikirkan hanya beberapa opsi, memilih opsi yang paling menjanjikan, dan selesai. Keputusan diambil. Tapi ketika overthinking, bukan hanya memikirkan opsi, kita juga masih harus ragu-ragu dan memikirkan hal yang gak perlu. Yang akhirnya jadi makan banyak waktu.

Alasan kedua tadi akhirnya menuntun kita pada alasan ketiga, gara-gara overthinking kita bisa kehilangan kesempatan. Gak banyak kesempatan yang datang dua kali. Dan karena terlalu lama memikirkan sesuatu, terlalu lama ragu-ragu, kita jadi lebih sering melewatkannya daripada menerimanya. Hasilnya? Jadi banyak penyesalan deh. Dan hal itu nantinya bakal berkembang jadi overthinking-overthinking yang lain. Nah, mengerikan 'kan?

Alasan lain kenapa kita harus berhenti overthinking adalah hal itu bikin kita jadi orang yang pasif. Orang yang aktif cenderung bakal berani bertindak setelah mereka melihat atau menerima sesuatu. Sedangkan orang pasif sebaliknya. Dan overthinking yang bikin kita memikirkan suatu hal secara berlebihan bisa banget lho menuntun kalian jadi orang yang pasif. Karena ketika overthinking, kita jadi kesulitan memutuskan sesuatu, pikiran kalian seolah terbuka pada semua hal entah positif atau negatif yang bikin kalian malah sibuk memahaminya sendiri dan berakhir gak sempat mengambil tindakan apa-apa. Tiap hal memang butuh pertimbangan dan butuh dipikirkan, tapi di samping itu suatu hal juga harus dilakukan. Jadi berhenti tenggelam dalam pikiran-pikiran kalian dan mulai beraksi.

Dan kita sampai pada alasan terakhir kenapa kalian harus berhenti overthinking, yaitu karena tanpa overthinking kita bisa lebih menikmati hidup. Ketika kalian memikirkan sesuatu dengan seperlunya, kalian bakal punya lebih banyak waktu untuk melakukan hal lain. Kalian punya lebih banyak waktu merealisasikan hal-hal yang kalian pikirkan. Sadar gak sih, ketika kita hanya memikirkan hal-hal yang perlu, diri dan pikiran kita bakal merasa jauh lebih nyaman. Dan dengan itu, kita bakal terbebas dari banyak kekhawatiran, ketakutan, bahkan penyesalan-penyesalan dari masa lalu. Hal tersebut bakal memberi kalian banyak ruang untuk menikmati apa yang sedang terjadi saat ini.

Gimana? Tertarik buat berhenti overthinking? Harus dong. Banyak banget hal yang bakal kita lewatkan cuma gara-gara overthinking. Tapi, di sisi lain lebih banyak juga hal bagus yang bakal terjadi kalau kita berhenti overthinking, hidup bakal lebih nikmat, pikiran rasanya enteng sekali, lebih sedikit penyesalan, selain itu kita bisa terus maju menghadapi hal-hal lain. Ketika kita lebih bahagia, kita bisa bikin orang-orang di sekitar kita bahagia pula. Siapa yang gak mau sih kayak gitu? Jadi ayo berhenti overthinking. Pikirkan sesuatu seperlunya saja. Dan nikmati hidup yang indah ini. Stay safe dan stay healthy teman-teman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun