Mohon tunggu...
Sekar Asyifa Nur Abiyyah
Sekar Asyifa Nur Abiyyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa yang belum rajin

Pengamat film, kartun, komik yang masih butuh banyak belajar.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Kiat Mengatur Belanja Online Anak

27 Mei 2021   21:49 Diperbarui: 31 Mei 2021   09:00 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pixabay

Siapa sih yang gak tau belanja online? Apa lagi di masa pandemi yang memaksa kita buat selalu berada di rumah seperti sekarang ini. 

Dan lagi, di era yang serba maju sekarang, gak bisa dipungkiri bahwa semua orang bisa saja berbelanja online, mulai dari yang tua hingga yang muda. Bahkan yang masih anak-anak sekali pun.

Jaman sekarang, melihat anak SD sudah memiliki ponsel genggamnya sendiri rasanya udah gak bikin kaget ya? Salah satunya ya... saya sendiri waktu masih SD dulu. Hehe. 

Bedanya, waktu masih SD dulu di ponsel saya gak ada internet, cuma ada pulsa yang bisa buat menghubungi rumah dan orang tua. Sedangkan jaman sekarang, ponsel anak-anak sudah canggih dan serba bisa, malah terkadang lebih canggih dari milik orang tuanya.

Masih kuliah dan hidup bersama kedua orang tua yang lumayan sibuk kerja, saya sebagai anak tertua jadi lebih sering menghadapi kedua adik saya yang bisa di bilang, masih anak-anak. 

Satu dari mereka masih berada di sekolah dasar, dan yang lainnya masih duduk di bangku SMP. Gak beda dengan pengguna internet lain, saya dan adik-adik saya gak jarang berbelanja online. Bahkan mereka memiliki aplikasi belanja online sendiri di ponselnya. 

Terus gimana dong cara saya memperhatikan belanjaan mereka? Nah di sini saya akan berbagi beberapa tips biar mereka gak sembrono dan boros dalam berbelanja online. 

Karena seperti yang kita tau, namanya anak-anak, mau sebijak apa pun terkadang masih suka sulit mengatur dirinya sendiri 'kan? Bahkan saya yang sudah masuk usia dewasa pun kadang masih suka lupa.

Hal pertama yang selalu saya jadikan kebiasaan sejak dulu adalah, jangan jadikan belanja online sebagai pilihan pertama. Sejak adik-adik saya kenal online shopping, saya selalu bilang pada mereka kalau hal tersebut jangan dijadikan opsi pertama. 

Ya emang sih terkadang lebih murah, pasti lebih mudah pula, tapi kalau ternyata di toko dekat rumah ada apa salahnya buat beli di sana saja kan? Biasakan untuk membeli online barang-barang yang sekiranya sulit dicari saja atau barang yang memang gak ada di sekitar kita.

Kalau perlu, ketika mereka sedang cari-cari barang, tanyakan apa yang mau mereka beli. Jika memungkinkan, kita sebagai orang dewasa bisa menawarkan diri untuk mengantarkan mereka membeli barang yang mereka cari di toko offline yang kita tau.

Kedua, gunakan akun yang sama pada aplikasi belanja online. Saya pribadi, sangat jarang berbelanja online, jadi menggunakan akun yang sama dengan adik-adik saya bukanlah masalah buat saya. 

Mungkin ini bisa jadi hal sulit buat beberapa dari kalian, atau jadi hal yang sulit karena anaknya yang keras kepala mau punya akun sendiri. 

Tapi kalau bisa memiliki akun yang sama, tentu saja pengawasan terhadap apa yang anak-anak beli dan apa yang mereka cari akan jadi jauh lebih mudah.

Ketiga, tawarkan diri buat membantu mereka dalam proses pembayaran, jangan biarkan mereka membayar sendiri. Hal ini bukan berarti membiarkan mereka gak tau gimana cara buat bayar belanjaan online ya guys. 

Maksudnya adalah, anak-anak kebanyakan tidak memiliki ATM, kartu kredit, dan hal-hal semacamnya seperti yang dimiliki orang dewasa, nah di sinilah kita harus memberi informasi pada mereka bahwa pembayaran di online shopping itu bisa menggunakan ha-hal tersebut. 

Ya anggap saja kita adalah pihak ketiga yang akan menerima pembayaran dalam bentuk uang dari mereka, misalnya. Dan kita akan membayar belanjaan mereka dengan uang "virtual" kita. 

Walau sekarang belanja online bisa juga dibayarkan lewat minimarket atau bahkan ketika barang sudah datang di rumah, bukan berarti kita harus berdiam diri dan membiarkan mereka begitu saja.

Selanjutnya, dan sepertinya yang terakhir, ajarkan mereka untuk melihat dan memberi umpan balik yang baik kepada penjual setelah berbelanja. Kalian suka melihat komentar-komentar orang lain dulu gak sih sebelum memasukkan barang ke keranjang belanja? 

Sepertinya bukan rahasia lagi, karena banyak orang juga melakukan hal tersebut. Dan lagi, para penjual juga pasti akan senang 'kan apabila menerima umpan balik yang memuaskan dari pembelinya. 

Walaupun berupa saran ataupun kritik yang membangun, kalau ditulis dan disampaikan dengan baik tentunya akan lebih enak dibaca 'kan? Jadi ya, ajarkan anak-anak untuk memberi penilaian yang baik pada barang dan toko atau penjual tempat mereka berbelanja online.

Hm... rasanya itu saja tips yang bisa saya tuliskan. Tips di atas bukan berarti suatu hal yang harus kalian tiru dan harus diterapkan ya guys, karena sekali lagi, itu adalah hal-hal yang saya lakukan ke adik-adik saya yang sudah suka belanja online. 

Dan ya, saya merasa bahwa karena hal itu mereka bisa lebih bijak dalam berbelanja online.

Terlepas anak-anak sudah berbelanja dengan uang yang mereka kumpulkan sendiri atau pun minta pada orang tua, kita sebagai orang dewasa yang mendampingi mereka pasti ingin melihat mereka menggunakan uangnya dengan bijak kan, apalagi dalam hal berbelanja online. 

Jadi jangan lupa untuk tetap mengawasi dan mengedukasi anak-anak atau pun adik-adik kalian ya guys. Karena di jaman sekarang, kemajuan teknologi sudah gak bisa di hindari, mau seberapa keras kita menghalangi mereka, cepat atau lambat mereka pasti akan tau atau bahkan membutuhkan teknologi tersebut. 

Jadi daripada repot-repot memarahi atau menghalang-halangi, bakal lebih enak kalau kita memberi informasi dan mengajari mereka biar lebih tau kan? 

Stay safe dan stay healthy guys~!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun