Mohon tunggu...
Sekar Wangi
Sekar Wangi Mohon Tunggu... -

aku perempuan biasa saja. saat ini aku masih belajar di sekolah menengah pertama swasta di yogyakarta, dan pengin banyak belajar menulis....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Puasa yang Niat Dong...

2 Juli 2012   23:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:19 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_192256" align="aligncenter" width="250" caption="gambar - www.en.wathakker.net"][/caption]

“Mi, puasa tu apa sih? Katanya temenku sebentar lagi mau puasa,” tanya Lisa pada uminya.

Puasa itu tidak makan dan minum dari shubuh sampai maghrib. Puasanya mulai besok rabu lho! Syifa puasa penuh ya,” kata umi.

“Berarti nggak boleh ngemut permen lollipop ya?” tanya Lisa.

“Syifa, syifa. Kalau nggak boleh makan, berarti nggak boleh ngemut permen lollipop. Syifa yang dipikirin cuma lollipop doang!” kata umi sambil berlalu. Lisa memang lebih sering dipanggil Syifa, karena namanya Melissa Syifa Laila. Yah, Lisa jadi sedih nggak boleh makan permen lollipop, padahal itu makanan kesukaannya. Lisapun berlari ke kamarnya dengan perasaan tidak enak.

Di dalam kamar, sambil berbaring terlentang, Lisa masih memikirkan tentang puasa.Lisa sudah lupa tahun kemarin seperti apa dia puasa. Jangan- jangan tahun lalu memang ia belum puasa ya..hihi makanya tidak ingat!

“Wah, kalo’ nggak ada puasa, aku jadi bisa makan lollipop sepuasnya, kenapa harus ada puasa ya? Wah, aku tanya umi aja deh,” gumam Lisa. Lisapun kembali pergi ke ruang tv. Di ruang tv dia malah ketemu abi, ya udah deh, tanya ke abi aja.

“Bi, kok bisa ada puasa ya?” tanya Lisa.

“Ya biar hemat uang sama biar nggak gendut,” canda abi.

“Ooh gitu ya, ya udah deh makasih ya bi,” kata Lisa. Wah, ternyata Lisa percaya ya, hehehe.

“ Eh, sebenarnya bukan itu Lisa, tapi puasa untuk memperoleh ketaqwaan. Dengan puasa kita akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu dan dijauhkan dari neraka...” waah abi malah ceramah.

“ Ok, insya Allah deh Lisa puasa ya bi...”

“ Gitu dong anak abi ! “ kata abi sambil mengacungkan jempol.

Hari Rabu pun tiba, sekolah libur karena ini hari pertama puasa. Sekarang jam menunjukkan pukul 2. Lisa memang minta dibangunin pagi biar bisa makan yang banyak. Dasar Lisa! Umi berjalan ke kamar Lisa. Ternyata Lisa masih tidur pulas, ngorok lagi! Tambah lagi ngiler! Hiii!

Umipun membangunkan Lisa, “Lisa, udah jam 2, katanya minta dibangunin jam segini biar bisa makan yang banyak, ayo bangun!” Lisa tak kunjung n, malah ngoroknya makin keras, hihihi! Umi berjalan ke kamar mandi dan kembali dengan membawa ciduk berisi air yang supeeer dingin, diambil dari freezer kali! Umi mencipratkan air dingin itu ke wajah Lisa.

“Huah! Dingin! Umi jangan gitu dong, ini kan masih jam 2, lagian hari ini Lisa libur, jadi Lisa bisa bangun terserah Lisa, liat ni kasur Lisa jadi basah!” kata Lisa marah-marah sambil melihat jam. Umi yang melihat Lisa hanya bisa geleng-geleng sambil tertawa.

“Umi kok malah ketawa! Ooo hahaha... hahaha...” kata Lisa. Lisa yang teringat untuk sahur malah ikut-ikutan ketawa.

“ Kalo udah marah-marah harus puasa penuh lho... Ayo janji kelinking!” tantang umi.

“Oke, janji kelinking,” jawab Lisa dengan mantaap, padahal nggak tau bisa penuh apa enggak.Lisa dan umi pun pergi ke dapur, di dapur sudah ada abi dan kakak. Lisa membasuh muka agar segar, aah!

Saat menyendok nasi Lisa teringat sesuatu, “Mi, adik mana mi? Kok nggak di bangunin?”

“ Adikkan masih kecil, jadi nggak wajib puasa, kalau Lisa kan sudah kelas 2, jadi harusnya sudah bisa puasa penuh dong!” kata umi.

“Yah, kalo gitu Lisa mau jadi kecil aja deh,” kata Lisa. Semuapun tertawa, kecuali Lisa yang hanya bingung. Lisa makan sahur dengan lahap, rakus dan ganas. Minum aja sampek 5 gelas, tapi terus bilang kebelet pipis. Habis pipis minum 1 gelas lagi. Lisa, Lisa, rakus banget! Adzan Shubuhpun berkumandang. Abi, umi, kakak, dan Lisa langsung wudhu.

Habis wudhu Lisa inget lagi,”Mi, adek kok nggak ikut sholat? Kan sholat wajib.”

“Adikkan masih kecil, jadi belum di suruh untuk sholat, sana ambil rukuh di kamarmu, cepetan!” kata umi.

“Kalo gitu aku juga mau jadi kecil,” rengek Lisa.

“Eh, nggak boleh kayak gitu, nanti puasanya batal lho, lagian Lisa kan juga pernah kecil,” kata umi menasehati Lisa. Lisapun pergi ke kamar untuk mengambil rukuh dan sholat shubuh berjama’ah. Selesai sholat, Lisa langsung melipat rukuh dan berlari ke kamarnya, nggak do’a bareng-bareng. Ternyata Lisa langsung tidur dengan pulas sambil ngorok dan ngiler lagi.

Di siang hari, Lisa bangun dan langsung ke dapur. Ternyata dia mengambil air putih dari dalam kulkas. Lalu dia minum. Baru 3 tegukan umi datang dan menegur.

“Lho, Lisa kok minum, kan puasa,” kata umi.Lisa yang kaget langsung nyemprotin air minum yang masih di mulutnya ke umi.

“Upss, aku lupa sori ya mi, berarti sekarang aku udah batal puasanya?” tanya Lisa yang lasung meneguk minumannya lagi.

“Eh Lisa, jangan minum lagi!” kata umi. Lisa langsung menyemburkan airnya, kena umi lagi deh.

“Lho, kok nggak boleh, Lisa kan udah minum?” tanya Lisa sambil menaruh gelas yang ternyata sudah habis itu di atas meja.

“Kan Lisa nggak sengaja dan nggak tau, jadi nggak papa, nah sekarang kamu sholat dhuhur dulu, umi mau ganti baju, terus cuci gelas yang kamu pakai minum tadi,” kata umi sambil berlalu. Lisa pun segera ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Kemudian sholat dhuhur. Selesai sholat Lisa diam tidak tau mau ngapain.

“Aduuh aku laper banget, tapi udah janji puasa penuh, gimana niih?” tanya Lisa dalam hati.

“Aha! Aku makan aja di kamar, kan nggak bakal ketahuan,” pikir Lisa. Lisa pun ke dapur dan mengambil makan, lalu secara diam-diam dia makan di kamar. Tiba-tiba umi membuka pintu.

“Masyaallah, Lisa kamu kan sudah janji kelinking, kok makan?”tanya umi.

“Maaf mi, aku udah nggak tahan lagi, laper banget!” sesal Lisa.

“Makannya, puasa itu dengan niat yang kuat, nanti kamu akan kuat menahan  laper. Nah sebagai ganti karena kamu sudah buka, kamu jaga Hasan ya,” kata umi sambil ke dapur untuk memasak makanan untuk buka nanti.

Lisa manyun, kecewa karena terlanjur buka, dan ...disuruh jagain Hasan.

Makanya Lisa, puasa yang niat dong! Hihihi...

(Ssssttt, teman – teman jangan meniru Lisa ya !)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun