Mohon tunggu...
SEKAR ARUM
SEKAR ARUM Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa univerasitas negri malang

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Edukasi Memilah Sampah Kepada Anak Paut Tunas Harapan

2 Desember 2024   23:33 Diperbarui: 3 Desember 2024   00:16 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
memberikan materi kepada anak anak tentang pemilahan sampah oleh kak sevri (kiri), kak riska dan kak sekar/dok.tim

Sampah adalah segala sesuatu yang sudah tidak digunakan lagi dan dibuang, yang bisa berasal dari kegiatan sehari-hari atau dari proses industri. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008, sampah adalah sisa kegiatan manusia dan proses alam yang berbentuk padat atau semi padat, dan terdiri dari bahan organik (dapat terurai) atau anorganik (sulit terurai). Sampah organik (dapat terurai) Sampah ini mudah terurai, seperti sisa makanan atau daun. Sampah organik berasal dari makhluk hidup dan dapat terurai secara alami tanpa bantuan manusia. Sampah jenis ini sangat ramah lingkungan. Sampah anorganik (tidak terurai) sampah ini sulit terurai, seperti plastik, logam, atau kaca. Sampah anorganik tidak bisa terurai dengan mudah dan dapat mencemari tanah jika tertimbun di sana untuk waktu yang lama, yang bisa merusak lapisan tanah.

Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengolahan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan per 24 Juli 2024, total sampah nasional di Indonesia mencapai 31,9 juta ton. Dari jumlah tersebut, 63,3% atau 20,5 juta ton terkelola, sedangkan 35,67% atau 11,3 juta ton tidak terkelola. Masalah sampah semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan jumlah tempat pembuangan sampah yang terbatas. Maka dari itu dibutuhkan pengelolaan sampah yang baik.

Pengelolaan sampah sebaiknya dilakukan sejak usia dini. Dimana anak anak usia dini dapat diajarkan pengelolaan sampah agar mereka belajar membedakan sampah dan membuang sampah pada tempatnya. Membedakan sampah dan membuang sampah pada tempanya adalah tahap paling sederhana yang dapat diterapkan pada anak usia dini. Edukasi tentang pemilahan sampah organik dan non-organik kepada anak usia dini memiliki beberapa tujuan penting yang berkontribusi pada pembentukan kebiasaan baik dan kesadaran lingkungan. Berikut adalah beberapa tujuan utama dari edukasi ini:

  • Membangun kesadaran lingkungan dimulai dari usia dini, dengan memahami perbedaan antara sampah organic dan sampah non organik, anak anak dapat belajar untuk lebih peduli terhadap dampak sampah pada lingkungan mereka.
  • menanamkan kebiasaan baik dengan mengenalkan konsep pemilihan sampah karena kebiasaan ini akkan lebih mudah ditanampan pada anak usia dini.
  • Dengan mengajarkan anak-anak tentang pemilahan sampah, diharapkan dapat mengurangi dampak negatif dari limbah terhadap lingkungan.

mengajak anak anak mengingat jenis sampah menggunakan tepuk sampah oleh kak sevri (kiri), kak fini, kak riska dan kak aryo/dok.tim
mengajak anak anak mengingat jenis sampah menggunakan tepuk sampah oleh kak sevri (kiri), kak fini, kak riska dan kak aryo/dok.tim

Edukasi ini berlangsung pada tanggal 2 Desember 2024 di paud tunas harapan yang berlokasi di Jl. Bunga Desember, Jatimulyo, Lowokwaru, Kota Malang.  Oleh mahasiswa(i) Universitas Negri Malang program studi pendidikan geografi dengan kelas besar paud tunas harapan. Edukasi ini diawali dengan pemaparan materi dengan media video edukasi animasi dilanjutkan dengan memberikan materi secara langsung mahasiswa (i) juga mengadakan mini game berupa memasukan gambar sampah pada tempat yang telah ditentukan dengan menyesuaikan gambar yang telah ditempel pada tempatnya. Anak anak juga menyambungkan gambar bertema membuang sampah pada tempatnya. Acara ini terlaksana dengan baik dan tertip. Anak anak sangan antusias dalam mendengarkan penjelasan dan mengikuti mini game tersebut. Mahasiswa(i) juga memberikan hadiah kepada anak anak yang menyambungkan gambar bertema membuang sampah pada tempatnya dan anak anak yang mengikuti acara dengan tertip.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun