Hal-hal tersebut menjadi perhatian saya, bahwa ternyata dampak globalisasi, kemudahan mengakses internet dan keberadaan sosial media telat membuat batas abu-abu antar hal yang pantas disebar luaskan dan hal yang tidak patut disebar luaskan. Dari apa yang sudah terjadi kita dapat sama-sama belajar dan bercermin bahwa fenomena ini nyata adanya dan sedang terjadi disekitar kita. Menjadi tugas bersama, untuk memutus mata rantai ini dengan berani berbicara dan mengedukasi orang-orang sekiar kita.Â
Sosialisasi, edukasi dan konseling yang dilakukan pemerintah tentu belum cukup untuk membantu remaja melalui masa-masa ini dengan indah, positif dan bermanfaat. Kita perlu sama-sama bergerak dari lingkup terkecil. Sehingga remaja dapat mengakualisasi dirinya dengan hal-hal bermanfaat dan dapat menimbulkan rasa empati terhadap lingkungan sekitar.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H