Aku menemukan beberapa hal baik, yang dapat diambil dari kematian. Aku berharap ini sedikit memberikan kekuatan bagi siapapun yang ditinggalkan, bukan hanya perihal manusia kepada manusai, tetapi juga manusia kepada peliharaannya, manusia kepada perasaannya, dan manusia kepada penciptanya.Â
Dalam setiap kejadian tentu ada dua hal yang bisa kita ambil, pertama adalah kebaikan yang mudah terlihat kedua adalah kebaikan yang akan terlihat. Kalian paham maksudku kan?Â
Artinya kebaikan yang akan terlihat, muncul ketika perasaan dan emosional yang kita rasakan luntur. Saya percaya bahwa apa yang Allah kehendaki ada dan terjadi itu adalah jalan terbaiknya, ntah pesan baik apa yang nantinya akan kita temukan.Â
Bicara perihal kematian, aku sudah mengalami 2 kali kehilangan yang menyedihkan pertama saat Mbah Kakung meninggal usiaku 10 tahun, belum begitu paham akan jadi apa manusia ketika wafat, bagaimana keadaan keluarga saat Mbah Kakung meninggal tetapi pedih itu sudah ku rasakan.Â
Kedua adalah kehilangan nenek ku di usia 17 tahun, tepat 7 tahun setelah Mbah Kakung wafat. Mama ku selalu berucap, ini jalan terbaik untuk mbah kakung dan nenek kita sudah berusaha. Begitu selalu diulang-ulang saat aku kembali sedih.Â
Aku juga pernah hilang rasa percaya, saat itu pikiran ku buntu sekali karena belum menemukan mentor yang tepat untuk berbagi dan perasaan merasa paling sedih dan terluka di Dunia ini.Â
Usia 7 tahun aku dipaksa mengerti satu situasi yang belum tentu orang dewasa akan mudah menerimanya. Tapi ternyata Matinya Rasa Percaya ku itu membawa aku tumbuh menjadi pribadi seperti saat ini.Â
Aku belajar satu hal baik saat Sekolah Menengah Pertama (SMP), dimasa itu banyak sekali kehidupan orang-orang terdekatku yang aku lihat, teman yang lahir bukan dari keluarga mampu sampai harus pakai tas robek dan tidak layak, teman yang ternyata tidak pernah mengenal ayahnya sejak kecil, teman yang hidup penuh dengan amarah karena selalu merasa dibandingkan dengan kakanya.Â
Dari sana aku sadar, kehiudapanku tidak mati hanya karena aku kecewa, dan rasa percaya ku muncul kembali. Aku semakin yakin, kehidupan ini luas, luas sekali sampai aku tidak punya alasan untuk mengeluh lagi dan membandingkan diri dengan yang lain.Â
Kemarin 4 November 2021, ada berita duka yang mengemparkan Indonesia sama rasanya seperti mendengar suami dari BCL wafat,Â
"Hah? Serius? Bercanda" satu kalimat yang keluar secara spontan. Rasanya belum waktunya mereka untuk wafat, rasanya mereka baik-baik saja, rasanya semua berjalan baik. Nyatanya waktu bukan milik kita, semua yang dirasakan baik belum tentu menjauhkan kita dari kematian.Â
Pesannya:
1. Bagi kita yang ditinggalkan akan diberikan pesan bahwa tidak ada waktu lagi menyia-nyiakan, yang kita miliki hanya saat ini.Â
2. Bagaimana kita memberikan kesan setalah wafat, ntah memori apa yang pertama kali di ingat tentang kita. Menjadikan nilai sesungguhnya siapa kita.Â
3. Tidak ada keabadian di Muka Bumi, suatu saat ada masa yang paling abadi dan tidak tergantikan semoga masa itu dapat dipertemukan kembali.Â
Saat ditinggalkan, hanya bisa mengingat dan mendoakan. Apa yang sudah pernah dilalui bersama, memori apa yang ditinggal dan doa yang akan selalu mendekatkan.Â
Untuk siapapun dan rasa apapun yang saat ini mendominasi, tidak apa untuk dirasakan. Tapi tidak untuk berkelanjutkan, kehidupan akan terus berjalan, kita harus tetap berjuang. Â Selamat dengan tenang untuk yang meninggalkan, semoga senantiasa dalam kebaikan dan kebahagiaan disana.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H