"Mirror, Mirror on the wall, who's the fairest of them all?"Â -kalimat ajaib tersebut mungkin sudah tidak asing ditelinga kita. Kalimat ini mencerminkan keinginan setiap orang untuk dapat tampil cantik, menawan, dan menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri.
Kemerlap dunia fashion dan kecantikan selalu berputar cepat dengan trend baru. Arus digitalisasi yang semakin cepat membuat kita tergoda untuk selalu mengikuti arus dan tampil modis. Banyak dari kita yang tergiur untuk membeli barang-barang yang digunakan oleh para artis, idol, atau influencer yang kita sukai. Kita seringkali terpesona oleh keindahan produk-produk fashion dan kecantikan yang ada. Namun, di balik tirai keindahan tersebut tersimpan kenyataan pahit yang harus kita sadari, yaitu dampak negatifnya terhadap lingkungan.
Fast Fashion dan Limbah Tanpa Batas
Trend fashion yang berganti dalam waktu singkat, serta menggunakan bahan baku yang berkualitas buruk ataupun murah identik dengan fast fashion. Ironisnya, kecepatan dari perkembangan industri ini menghasilkan limbah tekstil yang berlimpah, mencemari air dengan bahan kimia berbahaya, dan memicu eksploitasi buruh. Menurut Earth.org (2023), dari 100 miliar pakaian yang diproduksi setiap tahunnya, sekitar 92 juta ton berakhir di tempat pembuangan sampah. Selain itu, industri fashion juga berkontribusi sebesar 10% terhadap emisi global rumah kaca, dan diperkirakan akan meningkat menjadi 50% pada tahun 2030.
Tidak hanya industri fashion, industri produk kecantikan seperti skincare, makeup, dan produk personal care lainnya juga tidak luput dari permasalahan pencemaran lingkungan.Â
Data dari Plastic Soup Foundation (2023), menunjukkan bahwa industri kecantikan memproduksi sekitar 120 miliar unit kemasan setiap tahunnya. Dari total produksi tersebut, sekitar 60% terbuat dari bahan plastik yang tidak dapat terurai secara alami. Hal ini menunjukkan betapa besar dampak industri kecantikan terhadap lingkungan.Â
Selain itu, beberapa produk kecantikan juga mengandung senyawa volatil organik yang berkontribusi menyumbangkan emisi gas rumah kaca. World Bank (2023) mencatat bahwa senyawa-senyawa ini menyumbang sekitar 4% emisi gas rumah kaca secara global.
Green Lifestyle: Gaya Hidup Berkelanjutan yang Trendy
Namun, ada sinar harapan dalam menghadapi tantangan ini. Green Lifestyle atau gaya hidup berkelanjutan, mulai merambah masuk ke dalam trend fashion dan kecantikan. Mulai populernya trend fashion dan kecantikan ramah lingkungan ini tentunya membuka jalan bagi gaya hidup yang lebih berkelanjutan dan penuh kesadaran.Â
Para aktivis dan influencer pun turut menyuarakan aksi Green Lifestyle, mengajak kita untuk beralih ke pilihan yang lebih ramah lingkungan dalam keseharian, termasuk dalam hal fashion dan kecantikan. Sejumlah langkah sederhana dapat kita terapkan untuk membantu mengurangi dampak negatif ini.
Ubah Mindset, Fokus pada Kebutuhan
Langkah awal menuju Green Lifestyle adalah dengan mengubah mindset konsumtif dan fokus pada kebutuhan. Seringkali kita membeli pakaian maupun produk kecantikan hanya karena keinginan semata saja bukan karena kebutuhan. Misalnya, kita tertarik dengan pakaian ataupun makeup yang digunakan oleh aktor dalam K-drama yang kita tonton sehingga kita impulsif untuk membeli barang tersebut walau kita tidak terlalu butuh. Kita harus mengubah mindset konsumtif ini dan pertimbangkan dengan matang sebelum membeli, jangan hanya keinginan sesaat.
Bijak dalam Berbelanja
Kita tidak harus selalu mengikuti trend dengan membeli pakaian baru, kita bisa melakukan mix and match dengan pakaian yang kita miliki agar tetap tampil modis. Untuk makeup ataupun skincare, kita dapat mengidentifikasi jenis kulit dan kebutuhan kita sebelum membeli produk kecantikan. Dengan membatasi apa yang kita beli, tentunya akan mengurangi permintaan produksi yang berlebihan dan emisi karbon dari proses produksi hingga distribusi pun dapat diminimalisir. Tentunya dengan kita lebih bijak dalam berbelanja juga dapat mengurangi pemborosan dan menghemat pengeluaran kita.
 Be Mindful and Beauty with a Purpose
Pilihlah produk fashion dan kecantikan yang ramah lingkungan dan sustainable. Dalam hal ini, kita dapat memilih produk-produk yang menggunakan bahan-bahan organik atau daur ulang. Perlu diketahui, konsep sustainable disini bukan semata produk yang menggunakan bahan organik saja tapi perlu diperhatikan juga dari aspek produksi, kemasan, pemeliharaan produk, usia pemakaian, sampai bagaimana produk tersebut jika sudah tidak digunakan.
Dalam membeli pakaian kita dapat mempertimbangkan brand yang menerapkan slow fashion ataupun brand lokal, dikarenakan biasanya brand tersebut hanya memproduksi dalam skala kecil. Pakaian yang memiliki kualitas tinggi dan berbahan organik seperti katun, dapat menjadi pilihan cerdas. Pakaian yang berasal dari bahan berkualitas tinggi tentunya akan lebih tahan lama pula. Hindari pakaian dari bahan serat sintetis, seperti nylon dan polyester karena serat-serat tersebut dapat terurai menjadi mikroplastik.
Industri kecantikan pun mulai bergerak menuju kesadaran lingkungan. Pilihlah produk yang minim kemasan ataupun kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai. Beberapa brand kecantikan juga menawarkan program daur ulang, dimana kita dapat mengembalikan kemasan makeup ataupun skincare kita sudah tidak terpakai ke store brand mereka. Menariknya lagi biasanya brand-brand tersebut akan memberikan kita reward. Hal ini tentunya menguntungkan bagi kita, tidak hanya mendapat reward tapi kita juga dapat ikut terlibat dalam aksi menjaga lingkungan.Â
Dampak Besar dari Langkah Sederhana
Tentunya masih banyak lagi langkah-langkah yang dapat kita lakukan dalam mewujudkan Green Lifestyle dalam kehidupan kita. Meskipun terdengar sederhana, langkah-langkah ini dapat memberikan dampak yang besar bagi bumi kita. Setiap pilihan fashion dan kecantikan yang kita ambil bisa menjadi kontribusi nyata dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. Dengan menerapkan Green Lifestyle, kita dapat tetap cantik tanpa meninggalkan jejak negatif pada bumi.
Melibatkan diri dalam Green Lifestyle bukan hanya sebatas tren, tetapi panggilan untuk beraksi dan menjadi kontributor positif bagi lingkungan. Dengan memilih bijak dalam trend fashion dan kecantikan, kita dapat merajut keindahan yang tidak hanya bersifat sementara tetapi juga berkelanjutan untuk generasi yang akan datang. Setiap pilihan kita adalah langkah kecil menuju dunia yang lebih hijau dan indah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H