Sate pertama kali diperkenalkan di Ponorogo, Jawa Timur. Dalam bahasa Jawa, sate disebut Sak Beteng yang berarti satu tusuk. Produksi hewan ternak yang banyak dihasilkan di tanah Jawa adalah daging kambing, sapi dan ayam.
Oleh karena itu, ketiga daging ini sering digunakan dalam bahan utama membuat sate sejak dahulu. Lambat laun, kepopuleran masakan sate muali menyebar ke berbagai daerah, seperti Jawa Tengah, Sumatera, dan lain sebagainya. Pada abad ke-18 sate mulai diperkenalkan ke negara-negara kawasan Asia Tenggara, seperti Singapura, Thailand, dan Malaysia.
Di Indonesia resep dan cara pembuatan sate di setiap daerah umumnya berbeda dan beraneka ragam tergantung variasi dan resep masing-masing daerah. Dari berbagai jenis sate di Indonesia sate kambing merupakan yang terkenal dan biasa di buat dan di perdagangkan mulai dari warung pinggir jalan sampai dengan restoran mewah.
Cara penyajiannya juga berbeda-beda menurut selera setiap daerah menyesuaikan selera masyarakat. Ada yang hanya dilumuri dengan kecap menggunakan cabai, atau dengan rempah bumbu yang diracik sendiri.
Di Indonesia juga ramai tentang sate kambing muda, daging sate kambing muda lebih empuk dari sate kambing lainnya. Tak ayal, pecinta daging kambing terus menggandrunginya.
Ngomongin soal sate kambing muda, buat kalian para penikmat sate kambing muda dan berdomisili di Sleman Yogayakarta. Saya akan memperkenalkan kalian dengan Warung Sate Kambing Muda yang berada di jalan kaliurang km.8. Warung sate kambing muda lokasinya berada di Jalan Kaliurang km. 8 (depan PLN) Banteng, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta ini menyajikan berbagai menu kuliner dengan olahan dari daging kambing seperti sate goreng kambing, tongseng kambing, gule kambing, sate klathak kambing, sop kambing, oseng mercon kambing.
Eits jangan salah, warung sate kambing muda ini tidak hanya menjual makanan dengan olahan daging kambing saja, namun ada juga menu makanan dengan olahan sapi dan ayam. Menu favorit dari warung sate kambing muda ini yaitu ada tengkleng, iga bakar kambing, nasgor kambing, gule jeroan, nasgor telur, tongseng kepala dan tongseng otak.
Warung Sate Kambing Muda ini sudah berdiri sejak tahun 1980 dan sudah memiliki banyak sekali pelanggan karena begitu legendaris. Warung Sate Kambing Muda milik Ibu Dwi Ratna Sari dan suaminya ini, salah satu rekomendasi warung sate terenak di Jogja. Menurut ulasan para pelanggan, daging kambing empuk dan tidak bau prengus, sausnya juga gurih.
Satenya bisa request campuran : ati, daging dan lemak. Apalagi saat saya mencicipi tongsengnya, tongseng dagingnya enak dan gurih, dagingnya juga banyak dan tidak pelit. Banyak pelanggan disini yang memesan tongseng daging dan nasi goreng kambing. Tak heran jika dua menu tersebut masuk dalam daftar menu favorit. Dalam sehari warung sate kambing muda ini dapat menghabiskan 25kg daging kambing. Jika di hitung perbulannya berarti dapat menghabiskan 750kg dalam satu bulan. Itu belum dihitung dengan berat lemak, tulang, jeroan dan lainnya.
Warung sate kambing ini juga pernah merasakan dampak Pandemi COVID-19 saat itu. Saat pandemi warung sate kambing muda ini sempat mengalami penurunan omset 75% dari sebelumnya, efek pandemi ini menyebabkan penjualan turun dan warung menjadi sepi dan orderan lebih difokuskan dan lebih banyak didapat dari aplikasi online saja.
Walapun begitu, warung sate kambing muda ini masih banyak peminatnya dan masih banyak dicari oleh orang-orang. Pada saat 1 tahun pandemi, warung ini terhitung ramai karena waktu itu sedang trend orang melakukan olahraga bersepeda. Banyak pesepeda yang mampir untuk menikmati hidangan di sate kambing muda ini, hal ini terus berlanjut hingga sekarang. Hingga kini, aktivitas pada warung sate kambing muda ini sudah berjalan normal seperti biasa. Mesikpun bahan-bahan sekarang lebih mahal dari biasanya. Pada hari biasa, warung sate kambing muda ini rame di jam-jam makan siang dan malam ataupun juga waktu weekend.
Rombongan yang ingin makan disini sebenarnya tidak harus booking, hanya terkadang pelanggan inisiatif melakukan reservasi terlebih dahulu agar kebagian tempat duduk. Warung sate kambing muda ini memiliki 7 karyawan dan pemesanan bisa lewat online juga. Agar tidak membludak dan keteteran antara pesanan online dan offline, ketika pesanan ramai penjualan online biasanya ditutup dulu. Hal ini biasanya dilakukan dengan menyesuaikan keadaan warung saat hari itu. Kini warung sate kambing muda sudah ramai pelanggan seperti biasanya setelah terdampak oleh pandemi. Warung sate kambing muda ini juga menerima pesanan dus Aqiqah dan lainnya.
Harganya cukup terjangkau mulai dari 17k sampai 40k. Warung sate ini berdiri sejak tahun 1980, dengan pemilik bernama Ibu Dwie Ratna Sari. Beliau dan suaminya meneruskan warung sate kambing muda ini yang termasuk turunan usaha dari orangtuanya.
Tak heran jika warung makan sate kambing muda ini memiliki cita rasa masakan yang enak dan banyak dicari oleh orang-orang penikmat sate kambing atau penikmat makanan dengan olahan daging kambing. Letak lokasi warung sate kambing muda ini dibilang cukup strategis dan mudah ditemukan karena berada di pinggri jalan raya, jika kalian ingin mampir kalian bisa melihat warung sate dengan tembok warna merah muda dan terdapat banner bertuliskan “Kambing Muda” Waroeng sate.
Disini tempatnya juga lumayan luas, banyak meja dan tempat duduk yang disedaiakan. Hanya saja lahan tempat parkirnya yang kurang luas karena berada di pinggir jalan raya. Jadi tunggu apa lagi, bagi kalian yang ingin berkunjung untuk mencicipi sate kambing muda dan olahan masakan daging kambing, kalian bisa langsung kesini sesuai alamat yang tertera ya!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI