Mohon tunggu...
Seka AngonDamayasha
Seka AngonDamayasha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu komunikasi UIN Sunan Kalijaga

21107030113

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Hiasi Malam di Lapangan Dengung, Pasar Malam Tahunan Dengung Kembali Dibuka

11 Juni 2022   07:30 Diperbarui: 11 Juni 2022   07:33 1379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasar malam adalah pasar yang melakukan transaksi perdagangan di malam hari, baik makanan atau jasa yang dijual. Pasar malam hampir mirip dengan streetfood, bedanya streetfood biasanya di lapak pinggir jalan dan biasanya buka dari pagi sampai siang namun ada juga yang buka sore sampai malam. 

Kalau pasar malam biasanya berada di tanah lapang atau lapangan yang luas dan ditambah berbagai wahana permainan, jam bukanya selalu sore sampai malam. Karena adanya pandemi, pasar malam yang biasanya umumnya diadakan setahun sekali, selama pandemi tidak ada pasar malam yang beroperasi. Namun, karena sekarang pandemi sudah mereda akhirnya sebagian pemerintah daerah mengijinkan adanya pasar malam. Salah satunya pasar malam dengung yang biasanya ada setiap akhir taun untuk sekaligus merayakan pesta kembang api, kini telah dibuka lagi dipertengahan tahun, tentunya mengundang antusias masyarakat sekitar.

Sudah hampir dua tahun sejak awal pandemi pasar malam dengung ditiadakan, kini dibuka kembali. Pasar malam yang biasanya dibuka setidaknya 1 tahun sekali itu sempat tidak beroperasi selama pandemi. Biasanya pasar malam di dengung itu dibuka pada saat mau menjelang tahun baru atau di akhir tahun. Pasar malam yang berada di lapangan dengung Sleman yang beralamat di Jaban, Tridadi Kecamatan Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (depan mall Sleman City Hall / SCH) itu biasanya sangat ramai sekali pengunjung. 

Setelah sekian lama, saat pertama kali dibuka taun ini banyak antusias dari masyarakat Sleman Yogyakarta yang pergi ke pasar malam dengung tersebut. Namun, pada tahun ini pasar malam tidak di perbolehkan di lapangan dengung karena rumputnya baru saja di ganti. Sehingga pada tahun ini, para pedagang dan wahana permainan yang ada di pasar malam hanya mendirikannya di pinggir lapangan dan halaman di samping lapangan saja. Setiap malam parkiran sudah dipenuhi dengan kendaraan bermotor, bahkan sampai ada yang tidak kebagian tempat parkir. Untuk tarif parkir di pasar malam itu, sepeda motor Rp. 5000 dan mobil biasanya memilih parkir di pinggir jalan karena terbatasnya lahan parkir.

Setelah dibuka kembali, pasar malam dengung langsung kebanjiran pengunjung. Pasar malam tersebut selalu ramai pada sore hari  sampai malam hari. Apalagi kalau malam minggu, jumlah pengunjung akan lebih banyak dari hari biasanya. Karena tidak diperbolehkan mendirikan pasar malam di atas lapangannya, kali ini memang pasar malamnya sedikit sempit tempatnya. 

Namun, lokasinya memutari halaman jadi masih banyak yang berjualan, bahkan sepertinya lebih banyak tahun ini pedagangnya yang berjualan di pasar malam. Tahun ini wahana yang ada lebih sedikit dari taun sebelumnya, ya karna memang tempatnya yang sedikit sempit. Namun, karena hal itu lapangan yang kosong itu akhirnya dijadikan tempat untuk duduk pengunjung. Jadi sehabis keliling untuk membeli beberapa makanan dan minuman, pengunjung dapat langsung menuju ke lapangan untuk duduk dan makan sambil menikmati suasana jalanan sekitar. Hampir mirip seperti di alun-alun. 

Pasar malam ini dibuka sejak bulan mei lalu, rencananya akan dibuka sampai tanggal 12 juni 2022. Dimana, tentunya panitia pelaksana Muhammad Mumthankin Arief sudah mendapat ijin untuk pemakaian fasilitas lapangan dengung dari Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sleman sejak ditetapkan keputusannya pada 30 Mei 2022.

Sejak hari pertama dibuka, pasar malam dengung ini sudah dipenuhi oleh para pengunjung. Di sana terdapat beberapa wahana seperti bianglala, kora-kora, melukis untuk anak-anak, memancing ikan-ikanan, kereta-keretaan anak kecil, ayunan terbang dan beberapa permainan yang ada hadiahnya seperti menebak angka atau melempar bola ke botol. 

Tahun lalu biasanya ada juga wahana permainan ombak banyu dimana orang-orang duduk diatas tempat duduk melingkar disertai atap khas pasar malam dan diputar manual oleh tenaga manusia, walaupun terkesan berbahaya karena hanya tidak ada pengaman dan hanya berpegangan pada tempat duduk ditambah tidak ada alas dibawahnya sehinga kaki ngegantung dan belum lagi orang yang memutarnya tidak bermodalkan alat dan bahkan memutar sampai terbang, tetapi wahana ini banyak yang menoba karena menantang. Tahun ini tidak ada wahana tersebut karena mungkin lokasinya yang diubah dan tidak seluas biasanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun