Mohon tunggu...
Sejo Qulhu
Sejo Qulhu Mohon Tunggu... Penulis - Travel Writter Travel Vloger

Saya santri kampung, tapi bukan santri kampungan!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Aku dan Tom Sawyer

9 April 2020   20:16 Diperbarui: 9 April 2020   20:21 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dalam novel itu, Mark menceritakan seorang tokoh Tom Sawyer, anak yatim yang susah diatur, bandelsuka bolos sekolah lalu berenang ke tepi sungai, membuat geng bersama teman-temanya. 

Mereka berfantasi menjadi bajak laut, lalu diwujudkannya menyeberangi lautan menggunakan perahu rakit. Menginap di pulau kecil membawa bekal secukupnya. 

Di novel ini begitu banyak pesan moral yang aku dapatkan tentang persahabatan, gotong royong, kemandirian, misteri dan kisah lain yang tak bisa aku ulas semuanya.

Sebenarnya, aku ingin sekali melihat anak-anak sekarang bermain seperti di masa kanak-kanakku dulu, laiknya Tom Sawyer yang gila bertualangan. Namun, itu tidak bisa dipaksakan karena ada adagium seperti ini "setiap zaman ada masanya, setiap masa ada zamannya". 

Aku merasa bahwa sekarang beda masanya. Beralih ke zaman audio visual. Jika orang-orang ingin melihat kisah petualangan tinggal nonton di TV saja, atau klik Mbah gugel dan tinggal buka Youtube apapun bisa didapatkan. Tinggal pilih saja sesuka hatimu.

Tetapi, tentu beda sekali antara melihat dan merasakan. Jika kamu hanya melihat di foto atau video tanpa merasakan secara langsungmisalnya tentang angin sepoi-sepoi di persawahan, segarnya mandi di sungai dan lelahnya berpetualangan hampir datangnya malam. 

Ya, tentu jika langsung kamu rasakan banyak sekali manfaatnya. Bisa kamu ceritakan kepada teman, anak dan cucumu. Selain itu juga kamu akan mempunyai karakter yang kuat dan kreatif. Tapi sekali lagi zaman sudah berubah, tinggal bagaimana sekarang kita menikmati dan menghadapinya.

foto pribadi
foto pribadi
Biodata Penulis

Sejo Qulhu adalah nama pena dari Setiawan Jodi Fakhar, penulis kelahiran Cilegon ini dibesarkan di Menes, Pandeglang -- Banten. Mempunyai hobi membaca, menulis, mengedit video dan desain grafis. 

Mahasiswa UIN SMH Banten ini aktif berkegiatan menjadi relawan Rumah Dunia, Pengurus PMII Rayon Syariah, dan sekarang diasuh dan diajari menulis oleh Sastrawan Nasional Gol A Gong. Ketika waktu luang, Jodi sering menulis cerita pendek, esai, puisi dan menulis catatan harian.

Berkat ketekunannya menulis dan membaca, ia mampu juara 3 lomba menulis dengan judul "Sang Aktivis PMII" yang diadakan oleh PC PMII Tulungagung dengan tema lomba "Writing Chalenge".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun