Mohon tunggu...
Seir HaidahHasibuan
Seir HaidahHasibuan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Anak Semata Wayang

10 Juni 2024   13:45 Diperbarui: 10 Juni 2024   14:11 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Anak Semata Wayang"
@Cerpen
"Eh, Sita, kamu sudah datang," sahut Nia. Dia sudah menyandang tas sekolah yang sudah kusam.
Berbeda dengan Sita, tasnya bagus.
Namun, Nia tidak pernah merasa minder karena dia sadar akan keadaan orang tuanya. Mau nuntut juga tidak akan bisa. Nia sangat menghormati dan menyayangi ibunya.

"Ayo, Sit kita berangkat,"ajaknya setelah bersalaman dengan ibunya.
Sita dan Nia satu kelas. Dari SD mereka selalu sama.


Sinar mentari yang merekah mengiringi perjalanan mereka menuju sekolah.
Tidak lama lagi mereka akan menghadapi ujian akhir kelas 3 SMP.

"Nia, semoga kita bisa ya satu kelas di SMA nanti," tanya Sita.
Nia bergeming, dia tidak bisa menjawab pertanyaan sahabatnya itu.

"Nia, kok kamu diam saja," tegur Sita membuyarkan lamunan Nia.

"Eh, ya Sit semoga bisa," balasnya lirih. Nia tidak ingin sahabatnya kecewa.

Perjalanan dari rumah ke sekolah memakan waktu 10 menit.
Sangkin asyiknya berbincang ternyata mereka sudah sampai. Teman-teman mereka sudah banyak yang sampai lebih awal.

"Selamat pagi teman-teman,"  sapa Nia sembari melangkah menghampiri meja.

Dilepaskan tasnya lalu disimpan ke laci bangkunya
Riuh terdengar di kelasnya, Danu yang kegantengan tetiba menghampiri Nia.

"Hai, Nia cantik kamu sudah datang!"

"Huuu, "sorak anak-anak serentak.

Nia merasa malu saat Danu menghampirinya.

"Ih, apaan sih Danu jangan dekat-dekat ah," timpal Nia.

 Danu tidak mengiraukannya, dia tetap berdiri di samping Nia

Bersamung....

Jakarta, 10 Juni 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun