"Terima kasih Mas," ucap Mila saat turun dari motor.
Mereka melangkah masuk ke kantor. Mila dan Randi satu kantor tetapi berbeda lantai.
Mila di lantai dua, Randi di lantai 3.
Randi mengantar Mila sampai di pintu ruang kerjanya.
"Selamat bekerja ya dik," pesan Randi. Â Jantungnya berdegup kencang, setiap bersama Mila, Randi selalu deg degan.
Sama halnya dengan Mila.
"Duh kenapa ya setiap dekat dengan Mas Randi jantungku berdebar-debar, apa ini namanya jatuh cinta," gumam Mila di benaknya.
Mila sama dengan teman kecilnya yang bernama  Sita, mereka belum pernah pacaran. Tetapi Sita sudah lebih dahulu menikah.
Kalau memang Mila berjodoh dengan Randi Mila juga ingin menikah.
"Nanti pulang kantor, aku akan mengajak dik Mila apakah dia sudah menerimaku? tanya Randi di  benaknya.
Udara di pagi terasa sejuk, sinar mentari masuk ke dalam ruang kerja Mila melalui jendela yang sudah terbuka lebar.
Mila datang lebih awal dari teman-temannya.
"Selamat pagi Mila," sapa temannya yang bernama Winda.
"Pagi Winda, wah tampaknya ceria sekali pagi ini lagi ketemu si doi ya," tebak Mila.
"Hehehe, tahu saja temanku yang cantik ini," ucap Winda sambil tersipu malu.
Waktu bekerja sudah mulai,
Para kariawan bekerja dengan selamat.