Mohon tunggu...
Seir HaidahHasibuan
Seir HaidahHasibuan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Selalu Hadir Dalam Bayangan

14 Maret 2024   07:45 Diperbarui: 14 Maret 2024   08:07 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selalu Hadir Dalam Bayangan

Menggapai Harapan-150

@Cerber

Mila ingin melihat kesungguhan Randi. Apakah dia mencintai Mila karena dia anak orang kaya dan orang tuanya terkenal?"
Itulah yang dikuatirkan Mila.

Angin malam yang sangat dingin menyeruak masuk ke dalam kamar Mila saat ia membuka jendela kamarnya. Ia memandangi bintang-bintang yang bertaburan  di angkasa. Sinar rembulan menambah indahnya di malam itu.

"Oh, indahnya malam ini, seandainya Randi ada di sampingku. Dengan lembut jemarinya membelai rambutku yang terurai sembari memandang indahnya panorama di malam ini. Dari sikapnya kepadaku semoga ia sungguh sungguh mencintaiku," gumam Mila di benaknya.

Di bawah sinar rembulan ia memutuskan untuk menerima cinta Randi.

Angin malam semakin menusuk hingga ke tulang, membuat Mila menutup jendela lalu meraih selimut untuk menutupi raganya yang gigil.

Suara jangkrik yang bersahut-sahutan mengiringi Mila dalam lelapnya.

Randi yang tak kunjung tidur ,  wajah Mila selalu hadir dalam bayangannya.

"Mila aku sangat mencintaimu dengan setulus hatiku bukan karena keadaan orang tuamu!"
Sikap dan keramahanmu yang membuatku ingin bersanding denganmu," monolog Randi di benaknya.

Jam dinding sudah berdentang sebelas kali, netranya sudah mulai  mengatub. Tidak terasa Randi akhirnya terlelap dalam mimpinya.

"Kukuruyuuuuk."
Suara merdu ayam jantan membangunkan Mila dari tidurnya.

"Oh, ternyata sudah pagi, aku tidak boleh terlambat," gumamnya di hati.

Mila bangkit dari pembaringannya ia duduk lalu melantunkan doa seraya bersyukur kepada Yang Kuasa.

Dia pun beranjak dari kamarnya untuk membersihkan raganya.
30 menit membersihkan raganya Mila segera mengenakan pakaian kantornya.
Saat dia menuju dapur Bi Nisa sudah selesai menyiapkan sarapan pagi.

"Pagi bi, wah harum sekali masakannya bi jadi pengin makan," ucap Mila sembari tersenyum

"Ayo Non Mila sarapan yang banyak," pintanya dengan senang hati.

Mendapat pujian dari anak majikannya menambah semangat Bi Nisa untuk beraktifitas.

Tetiba kedua orang tua Mila datang untuk sarapan pagi. Dengan wajah mengembang mereka menikmati sarapan yang dimasak Bi Nisa.

Bersambung....

Jakarta, 14 Maret 2024

Salam hangat dari penulis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun