Menggapai Harapan-145
@Cerber
"Bi, tolong berikan bungkusan ini kepada Juragan Antoni itu ya," titah ibu Amir.
"Baik, Bu," ucapnya sembari membungkukkan badannya.
Bi Siti gegas menghampiri juragan dengan bungkusan di tangannya.
"Permisi Pak, Bu, ini ada titipan dari Ibu Amir, tolong diterima," ucapnya sembari menyodorkan bingkisan di tangannya.
"Terima kasih Bi," balasnya pandangannya mengarah ke bu Amir.
Usai berpamitan kepada kedua keluarga mempelai, rombongan Juragan akhirnya meninggalkan rumah Amir dengan suka cita.
 Ibu Sita beranjak dari tempat duduknya saat rombongan Desa Suka Maju ingin meninggalkan rumah orang tua Amir.
Gegas dia menghampiri Keluarga Juragan dan rombongan lainnya.
"Terima kasih Pak, Bu,
sudah hadir di pesta  pernikahan anak kami, maaf bila ada kekurangan dalam penyambutan kami."
"Baik bu, kami pulang dulu."
Mila dan teman-temannya juga menghampiri Sita dan Amir.
"Sita kami pamit pulang ya, jangan lupakan kami teman-teman Desa Suka maju."
"Terima kasih ya sahabat-sahabatku yang baik hati. Hati-hati di jalan." Ucap Sita sembari menitikkan air matanya.
"Daaaa," seru mereka serentak.
Semua sudah masuk ke dalam mobil. Lambaian tangan Keluarga Amir dan keluarga Sita mengiringi  kepergian mereka.
Sekejab rasa sepi terlihat. Keramaian berkurang. Para tamu satu persatu meninggalkan acara pesta.
Senja mulai menyurut kegelapan malam telah siap  menyambut.
Usai sudah acara resepsi pernikahan Amir dan Sita.
Pemain musik merapikan peralatan musik mereka.
Bersambung....
Jakarta, 4 Februari 2024
Salam hangat dari penulis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H