Mohon tunggu...
Seir HaidahHasibuan
Seir HaidahHasibuan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sedih Melihat Tas Baru

21 Februari 2024   08:00 Diperbarui: 21 Februari 2024   08:07 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedih Melihat Tas Baru

@Pentigraf (Cerpen Tiga Paragraf)

    Sebelum pandemi covid-19, kami sering melakukan perjalanan ke luar kota. Salah satumya ke puncak. Udaranya yang sejuk dan dingin mebuat kami sangat menikmati suasan tersebut. Malam hari setelah doa bersama, kami bergembira ria dengan bernyanyi dan karaokean. Bagi kaum ibu, walau suara pas-pasan itu tidak menjadi masalah.

    Sehari semalam kami menginap di Villa. Jam 12. 00 kami sudah cek out dari Villa, dan menuju tempat perbelanjaan. Bagi kaum ibu billa tidak belanja rasanya masih ada yang kurang. Bis kami pun berhenti di tempat perbelajaa. Dengan sibuk kami memilih berbagai jenis makanan. Dari sana kami lanjut ke Tajur, untuk memilih berbagai model tas. Aku memilih tas yang akan kupakai saat Natal kaum Ibu di gereja. Sesamapai di rumah tas yang baru dibeli tetap terbungkus plastik dan disimpan di lemari.

    Desember pun tiba. Aku sudah tenang tidak lagi memikirkan tas baru karena sudah ada. Tiba waktunya Natal Kaum Ibu tanggal 22      Desember. Aku sudah berpakaian rapi, siap untuk berangkat. Dengan wajah ceria aku meraih tasku yang sudah lama tersimpan. Pelastik pembungkus tas aku buka dan tas terlihat baru. Namun, saat kupegang aku tersentak dan tak kuduga seperti itu. "Aduh, bagaimana ini tas baruku kulitnya kelupas semua, yah ... aku tidak jadi pakai tas baru," ucapku lirih dan kesedihan berlabuh di hatiku.

Semoga terhibur
Jakarta, 21 Pebruari 2024
Salam literasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun