Akankah Terjadi Kericuhan? Suasana TPS 6
@Kolom
Pemilu ditetapkan tanggal 14-2-2024 bersaman dengan hari valentin day.
Namun, yang lebih dipokuskan adalah memberikan hak suara, sayang rasanya kalau tidak menggunakan hak suara.
Dua hari sebelum pemilu ibu RT sudah datang menyerahkan surat undangan dengan berpesan "Bu, hak pilihnya jangan dilewatkan ya? pesan bu RT.
Dengan anggukan kepala kami mengiyakan dan melantunkan  ucapan terima kasih.
Surat undangan ada 5, tetapi ada satu anakku yang  sedang di medan, sehingga surat undangan tidak terpakai. Kita berpikir di Medan dia bisa memilih dengan menunjukkan KTP.
Disurat undangan tertera peserta memilih  hadir pukul 7. 00-12. 00.
Pagi sebelum pukul 07. 00 sudah bersiap-siap ke TPS. Kebetulan TPS tidak jauh dari rumah. Tepatnya di belang rumah hanya 3 Â rumah jaraknya/ lebih kurang 300 meter.
Tidak lupa kami membawa surat undangan.
Berempat kami pergi ke TPS 6.
Sesampai di TPS ternyata sudah banyak yang hadir. Petugas TPS memanggil pemilih yang baru sampai.
"Bapak Ibu yang baru datang silakan isi daftar hadir ya," titahnya dengan menggunakan mike.
Kami yang baru sampai mengantri untuk mengisi daftar hadir. Aku, suami dan anak-anak mendapat nomor yang berurutan yaitu nomor 83, 84, 85, dan 86. Bagi yang sudah mendapat nomor antrian duduk di bangku yang sudah disediakan panitia TPS.
Sambil menunggu giliran komunikasi terjalin diantara kami yang masih menunggu. Silaturahmi yang baik, walau kami tidak tahu siapa pavorit  yang mau dipilih.
Selain peserta pengguna suara di sana juga ada saksi dari berbagai partai dan juga pengawas. Mereka memakai baju seragam serta kartu tanda pegenal yang bertuliskan Saksi dan Pengawas. Kalau panitia sudah pasti ada di TPS.
TPS terlihat aman dan tertib. Bagi peserta yang sakit dan lansia mereka didahulukan untuk memilih.
Tidak diberi hak memilih.