Mohon tunggu...
Seir HaidahHasibuan
Seir HaidahHasibuan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pengin Menggendong Cucu

10 Januari 2024   15:16 Diperbarui: 10 Januari 2024   15:27 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengin Menggendong Cucu

Menggapai Harapan-121

@Cerber

Jarum jam menunjukkan pikul 11.

Sambil bersiul dia melangkah ke meja makan.
"Hmm, sedap sekali aroma makanan ini, masakan siapa ini," tanya Amir sambil tangannya menyomot sepotong kue kesukaannya.
Sambil mengunyah makanan Amir menyeruput kopi susu yang masih hangat.
"Bu, Amir pamit dulu," ucapnya sambil bangkit dari kursinya.
Tetiba ibu menghampirinya.
"Nak, gimana calon menantu Ibu, kapan kamu melamarnya Ibu sudah pengin menggendong cucu," tutur Ibu dengan senyum simpulnya.
"Doakan Bu, secepatnya Amir akan melamarnya."
Setelah mencium punggung tangan ibunya, dia meraih tas yang disandarkan di sofa dan melangkah menuju garazi. Amir menyalakan mobil BMWnya perlahan meninggalkan rumahnya.
"Hati-hati Nak," ucap ibu mengiringi kepergian Amir.
Sita yang ternyata  sudah sampai di kantornya sedang asyik ngobrol  dengan Nita. Sebelum mengenal Sita lebih jauh, Nita tidak menyukai Sita. Namun, Sita tidak pernah membencinya. Akhirnya Nita menyesali perbuatannya yang suka mengejek dan memfitnah Sita.
"Ayo Sit kita masuk nanti liftnya ngantri," seru Nita sambil meraih tangan Sita.
Dari parkiran Amir memperhatikan kedua karyawannya yang terlihat ceria.
Gegas Amir turun dari mobilnya. Dipercepat langkahnya mengejar Sita dan Nita.
"Selamat pagi Sita, Nita," Pak Amir menyapa.

Bersambung....

Jakarta, 10 Januari 2024
Salam literasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun