Dia Belum Pernah Melihatnya
Menggapai Harapan-113
@Ceber
Ibu, ada apa? kok sedih. Ibu memikirkan Bang Ridwan ya!" sabar ya Bu, abang pasti datang," ucap Sita menghibur ibunya.
"Semoga Bang Ridwanmu baik-baik saja. Semenjak rumah kita selesai di renovasi, dia belum pernah melihatnya," balas Ibu Sita sedih.
"Bu, kita doakan anak kita semoga dia baik-baik di tempat
kerjaannya," Bapak menimpali yang datang dari arah dapur.
"Bu, istirahat ya sudah malam," ajak Sita.
Kegelapan  malam dan temaram bintang sudah merajai semesta. Terdengar suara jangkrik bersahut-sahutan. Sita membawa ibunya masuk ke dalam kamar.
Bapak Sita memilih nonton televisi. Walau televisi masih berwarna hitam putih.
Usai membawa ibunya ke kamar, Sita pamit untuk istirahat di kamarnya.
"Pak, Sita istirahat dulu."
Sita melangkah menuju kamarnya.
Sita merebahkan raganya di pembaringan. Langit-langit kamar menyaksikan tidurnya.
Tetiba pikirinnya bergerilya. Amir berlabuh di benaknya.
"Benarkah ibu Amir menykaiku? tanya Sita di benaknya.
Sementara sikap manja Vivi membuat Sita tidak yakin akan Ibu Amir.
"Ah, semoga saja tidak seperti yang kupikirkan
Tanpa disadari Sita akhirnya lelap dalam tidurnya.
Di sidi lain.
Mendengar kokok ayam jantan Ridwan bangit dari tidurnya. Ia tidak lupa melantunkan doa kepada  Sang pemilik kehidupan.
Bersamhung....
Jakarta, 27 Des 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H