Menggapai Harapan-111
@Ceber
"Oh, kalian Nak yang datang, ayo masuk Nak Amir. Sita tolong dibuatkan minum buat Nak Amir!" titah Ibu Sita.
"Baik Bu!"
Sita bergegas ke dapur. Â Termos selalu siap diisi air panas sehingga memudahkan Sita membuat minum untuk tamu. Tidak lama Sita sudah kembali dengan nampan yang berisi tiga gelas teh dan kopi.
Sita meletakannya di atas meja.
"Ayo, Nak Amir diminum kopinya," titah Ibu Sita dengan ramah.
Di sisi lain, Ridwan minta izin untuk yang kedua kalinya kepada CEO perusahaan tempat dia bekerja. Dia ingin pulang ke desa ingin melangsungkan pernikahan.
Ridwan berkenalan dengan dengan gadis cantik yang tinggal tidak jauh dari kontrakannya. Dilangkahkan kakinya menuju ruang CEO.
"Tok, to, tok, permisi Pak," seru Ridwan cemas.
Di tangannya sudah ada undangan pernikahannya
yang akan diberikan kepada CEO.
"Ya, masuk," jawab CEO dari dalam.
Dengan perlahan Ridwan membuka pintu, dia masuk sambil membungkukan badannya.
"Selamat siang Pak, mohon maaf saya datang mau minta izin, saya mau pulang ke Desa," ungkapnya sopan. Ridwan menjelaskan alasannya pulang ke Desa.
Undangan di tangannya disodorkannya kepada Pemimpinnya.
Usai membaca Anton yang sebagai CEO terdiam sesaat.
"Oh, ternyata kamu mau menikah!" silakan aku memberi izin semoga acara nikahnya lancar," jawab Anton dengan senang.
Apakah CEO datang je pernikahan Ridwan?
Ikuti terus kisahnya.
Bersambung....
Jakarta, 21 Des 2023
Salam literasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H