"Aduh ngapain lagi dia datang? sebenarnya aku masih berharap kepadanya namun, terkadang dia suka membuat jengkel."
Ternyata dia datang juga!" Akhirnya Sita melangkah menuju pintu belakang. Perlahan dibukanya pintu, belum lagi pintu terbuka seseorang mendorong dari dalam.
Tetiba dibulatkan netranya dan menutup mulut dengan kedua tangannya.
"Sita, Vivi," mereka saling memanggil nama. Vivi memeluknya erat raga Sita, mereka saling berpelukan melepas rindu.
"Ngapain kamu di belakang Sit, kamu bersembunyi ya? tanya Vivi penasaran.
Sita menjelaskan yang sebenarnya.
Mendengar penjelasan Sita, Vivi mengangguk tanda setuju.
"Ayo, kita ke dalam, ada kejutan buat kamu," tutur Vivi semabri meraih tangan Sita. Degup jantung Sita kembali bertalu-talu dia berusaha menetralkan perasaannya.
Nita yang duduk tetiba bangkit dari kursinya lalu melangkah menghampiri Sita.
"Sit, maafkan aku ya, aku sudah banyak menyakitimu," ungkapnya liri dan langsung memeluk Sita erat.
Sita yang baik hati dan tidak pendendam, gegas menyambut pelukan Nita. Bahagia menyelimuti mereka semua.