Mohon tunggu...
Seir HaidahHasibuan
Seir HaidahHasibuan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cemburu

1 Desember 2023   17:55 Diperbarui: 1 Desember 2023   19:10 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Cemburu

Menggapai Harapan-92

@Cerpen

"Sampai ketemu hari Minggu ya Sit," ucap devan.

Sembari melamabaikan tangan mereka pun melangkah menuju kantor masing-masing.

Amir sengaja datang lebih awal, mobil sudah terparkir di depan kantor. Dari kejauhan dia melihat Sita melambaikan tangan.

"Itukan Sita, dia melambaikan tangan kepada siapa ya? aku tidak melihat orang yang bersamanya," Amir bergumam di benaknya.

Sita semakin dekat, dia berjalan santai. Belum banyak kariawan yang datang. Pandangannya lurus ke depan tidak menoleh ke kiri dan kanan.

Tiba di depan lift tetiba tangannya diraih seseorang.  

Tersentak Sita saat melihat orang yang menarik tangannya.

"Ternyata bapak, huh bikin orang kaget saja, tumben pagi datangnya," celetuk Sita memberanikan diri.

"Ya, aku sengaja datang pagi, mau ketemu putri tercinta. Oh, ya dengan siap tadi mrlambaikan tangan," tanya Amir sembari memandangi Sita.

Jantung Sita berdegup tak karuan saat mendengar kata putri tercinta.

"Hm, eh, oh, itu... tadi dengan teman kami satu mobil dari desa," bslas Sita gugup. Dia tidak tahu harus menjawab apa. Keringat dingin mulai bercucuran.

"Oh, dengan teman, baiklah tetapi kalau dia cowok aku tidak akan setuju dan tidak membiarkan dia menyentuhmu bahkan  mendekati sekali pun," serunya sembari mersih tangan Sita menuju lift khusus untuk CEO.

Sita hanya bergeming, tidak membantah ucapan Amir sebagsi CEO di oerysahaan itu.

Pintu lift terbuka mereka masuk tanpa ada kariawan lain yang masuk. Beberapa saat kemudian lift sudah berhenti. Sita mrlangkah lebih dulu namun, Amir meraih tangannya kembali, hampir saja wajah Sita menabrak dada bidang Amir dan mau terjatuh. Tetiba Amir meraih pinggang Sita. Wajah mereka saling berhadapan. Wajah Sita memerah seperti delima.

" Maaf Pak tidak sengaja," imbuh Sita gugup.

" Lain kali hati-hati," tukas CEO sembari melangkah ke ruang kerjanya. Sesat dia berhenti lalu melangkah menuju ruang kerja Sita.

"Nanti kita makan siang bersama," titah Amir.

Beberapa pasang mata menyaksikan mereka berdua, termasuk orang yang tidak senang dengan Sita. Mereka cemburu  terhadap Sita sebagai kariawan baru.

"Eh, Tina lihat tuh, si sok cantik semakin nempel sama CEO dasar ganjen," gerutu mereka.

CEO meninggalkan Sita di ruang kerjanya, dia pun kembali ke ruangan sebari melangkah degan wajah mengembang.

"Ehem, ehem, lihat saja nanti kamu akan merasakan sakitnya ditinggal Bos, jangan berharap banyak ya," celetuk Tina sembari mencibir.

Melihat kedua orang yang selalu mengejeknya, Sita tidak menghiraukannya. Tidak ada gunanya melayani mereka.

Bersambung....

Jakarta, 1 Desember 2023

Salam literasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun