Mohon tunggu...
Seir HaidahHasibuan
Seir HaidahHasibuan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Akhirnya Dia Menyambutku

16 November 2023   20:54 Diperbarui: 16 November 2023   21:09 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya Dia Menyambutku

Menggapai Harapan-80

@Cerpen

Ibu Citra sudah sangat baik kepadanya tanpa bantuan mereka Sita tidak bisa meraih gelar S1 dan bekerja di perusahaan besar.

Ayo, Nak silakan kalian berbagi pengalaman saya mau istirahat dulu," ucap Ibu Citra.

Sebelum ke kamar Ibu menghampiri Bibi ke dapur untuk membuatkan minuman

kepada Sita dan Citra. Tidak lama Bibi datang membawa dua gelas sirup.

"Eh, Nak Sita, ke mana saja? lama tidak main? tanya Bibi sembari meletakkan

minuman ke atas meja dan menyuguhkan minumannya.

"Ya, Bi ada kerjaan. Terima kasih Bi minumannya," balas Sita sembari beranjak

dari kursinya menyalami Bibi Citra. Bibi pun pamit meninggalkan Sita dan Citra.

"Sit, gimana pengalaman di tempat kerjamu pasti asyik ya?" atau sudah ada

yang pendekatan nih," tanya Citra serius.

Tetiba Sita tersedak saat dia minum.

"Kenapa kamu Sit?"

"Tidak kok tidak apa-apa hanya tersedak saja," imbuhnya.

Dia tersentak saat Citra bertanya sudah ada yang naksirnya.

"Seperti punya indra ke 6 saja Citra ini!" ucap Sita di benaknya.

"Citra pasti yang sudah ada. Jangan lupa undangannya ya," balas Sita sembari

melengkungkan bibirnya.

"Hm, jangan-jangan kamu yang sudah ada. Jangan lupa undangannya ya," balas Citra.

Citra dan Sita asyik dengan kisahnya dalam pekerjaan masing-masing, hingga

senja tiba.

Langit mulai gelap mentari bergulir ke dalam peraduannya dengan enggan,

gelapnya malam menyambutnya.

Sita beranjak dari kursinya, ia berpamitan hendak pulang. Tetiba ibu Citra datang

dari dapur menghampiri mereka.

"Tetima kasih Bu, sudah gelap pasti ayah dan ibu sudah menungguku," balasnya

sembari menyalam ibu Citra.

Citra dan Sita kembali berpelukan, mereka akan berpisah lagi.

"Kalau ada waktu kita akan bertemu lagi," ucap Sita sembari melerai pelukannya.

Sita melangkah ke luar, dia pun meninggalkan rumah Citra dengan wajah yang

mengembang.

Sembari melangkah, Sita menyaksikan pemandangan yang menakjubkan.

Di awan dia melihat burung terbang dengan bergerombol kian kemari.

"Hai Sit dari mana?" Kevin memanggil dengan tiba-tiba.

Sita menoleh ke arah orang yang memanggilnya.

"Hei, Kevin ternyata kamu yang memanggilku, dari mana kamu? tanya Sita.

Kevin menceritakan dia baru dari rumah teman lamanya.

"Sit, ada waktu tidak aku mau mengajakmu," ucap Kevin.

Kevin sudah lama menyukai Sita, dia ingin mengungkapkan isi hatinya.

"Hm, boleh datang saja."

Kevin tidak bisa menyembunyikan kegemberiraannya.

"Terima kasih ya Sit, aku akan datang," serunya sembari melengkungkan

bibirnya.

 Mereka pun melangkah menuju rumah masing-masing.

"Akhirnya dia menyambutku," gumam Kevin di benaknya

Bersambung....

Jakarta, 161123

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun