"Kehadiran Ridwan membuat CEO mengerutkan keningnya.
"Oh, kamu Ridwan. Ada apa Ridwan sepertinya penting," ucap CEO.
Ridwan menceritakan kerinduannya kepada orang tua dan adiknya.
"Baiklah, tetapi hanya satu minggu," tutur CEO yang ikut terharu akan kisah Ridwan.
Tetiba Ridwan bersimpuh di kaki CEO. Rasa terima kasih yang tak terhingga terucap di bibirnya.
Tidak usah seperti itu Ridwan!" yang penting bisa bertemu dengan orang tua dan adikmu," ucap CEO sembari meraih tangan Ridwan.
Buliran bening yang sudah menumpuk di sudut netranya tak bisa ditahan lag, hingga mengalir membasahi pipinya.
Usai meminta izin Ridwan berpamitan sembari menyalami CEO.
Mentari masih memancarkan sinarnya. Warna jingga mewarnai alam yang hampir senja, Ridwan membenahi peralatannya. Setelah semua rapi Ridwan meninggalkan perusahaan tempat dia bekerja.
Sesampai di kontrakan dibersihkan tubuhnya yang sudah bau asem.
Kini tubuhnya terasa segar, wangi sampo dan sabun mandi menyeruak ke seluruh ruangan.