Mohon tunggu...
Seir HaidahHasibuan
Seir HaidahHasibuan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kemana Dia Pergi?

11 November 2023   20:15 Diperbarui: 11 November 2023   20:21 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Kemana Dia Pergi?

Menggapai Harapan-75

@Cerpen

Mas, kapan kita menikah aku tidak mau berlama-lama. Ada hubungan apa dengan perempuan desa itu? ungkapnya manja sembari menghampiri Amir dan memeluknya.

Tetiba CEO menepis tangan wanita yang tiba-tiba memeluknya.

"Mas, sudah lupa sama aku," ucapnya manja.

Amir sudah pusing melihat ulah siwanita yang mengaku-ngaku istrinya. Akhirnya CEO memanggil satpam. Saat satpam masuk dia langsung meraih tangan wanita itu. Dengan histeris wanita itu, meninggalkan ruang CEO.

Jam istirahat yang dinanti tiba.Amir bersiap-siap meninggalkan ruang kerjanya. Waktunya makan siang sudah tiba. Dipercepat langkahnya menuju ruang kerja Sita. Namun, Sita tidak ada di ruang kerjanya.

Semua teman Sita sudah tidak ada di tempat, wajahnya tampak memerah.

"Pada ke mana semua, apa sudah turun cari makan," gumamnya menggerutu.

Gegas dia meninggalkan ruang kerja Sita menuju restauran yang tidak jauh dari kantornya. Dia ingin memncari keberadaan Sita. Setelah keluar dari lift gegas dia membuka mobilnya. Tidak lama mobil meluncur dengan cepat.

Di perjalanan tetiba jalanan macet. Tidak biasanya seperti itu. Kesabaran CEO tidak bisa ditahan lagi.

"Aduh, ada apa di depan sana hingga membuat macet," gerutunya.

Ternyata ada kecelakaan di depan saja. Polisi sudah hadir di sana mengani kecelakaan.

Berangsur-angsur jalanan mulai lancar. CEO meluncurkan mobilnya dengan cepat. Akhirnya mobil sampai di parkiran Restauran.

Gegas dia turun dari mobilnya. Dipercepat langkahnya ke dalam restauran. Ternyata tak satu pun karyawannya makan di sana.

"Kemana Sita dan kawan-kawannya," gumamnya menggerutu.

Sementara Sita dan kawan-kawannya sudah sampai di kantor.

Gelak tawa terdengar di ruang kerja mereka.

"Asyik ya murah meriah lagi," ucap Vivi.

Tini yang baru sampai menngerutkan keningnya mendengar gelak tawa Vivi dan temannya.

"Hm, tidak asa yang lucu kok ketawa," monolognya di hati.

Saat mereka tertawa tetiba CEO datang menghampiri.

"Sita dai mana kalian?" tanya CEO dengan wajah memerah.
Bersambung....
Jakarta, 111123

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun