Tidak PerduliDengan Kehidupanku
Menggapai Harapan-73
Aduh, kok malah menungguku. Bukannya menjauhiku setelah tahu keadaanku. Ternyata dia tidak perduli dengan kehidupanku," Sita bermonolog.
Wajah Sita memberengut, pupus sudah harapannya. Dia berpikir saat CEO mengetahui keadaannya, dia pasti mundur
Sesampai di parkiran, Sita mempercepat langkahnya. Ia tidak menoleh ke kanan mau pun kiri. Sembari berjalan ia menunduk. Saat di depan lift seseorang meraih tangannya.
Sita tersentak Ia menoleh orang yang maraih tangannya.
"Eh, Bapak," ucapnya sembari menarik tangannya.
Namun, CEO terlalu kencang memegang tangannya.
"Aku tidak akan melepaskan tanganmu, menurut saja," titah Amir.
Pintu limft terbuka gegas CEO masuk sembari memegang tangan Sita.