Maafkan Aku Sahabat
Menggapai Harapan-71
@Cerpen
"Tiadak ada yang merepotkan, jangan membantah," titah Amir.
Aduh, gimana ya maksa bangat mentang-mentang CEO," gumamnya di hati.
Melihat pemandangan itu Vivi mematung. Akhirnya dia berbalik melangkah meninggalkan Sita.
Tetiba Sita meraih tangan Vivi.
"Maafkan aku sahabat," ucapnya lirih.
"Santai saja Sit, tidak apa-apa, arah kita beda kok," tukasnya meyakinkan
Sita melangkah masuk ke dalam mobil di samping sopir. Amir melajukan mobilnya perlahan meninggalkan parkiran menuju rumah Sita. Sita tidak yakin akan Amir yang sunguh-sungguh menyukainya.
Sepanjang perjalanan Sita sesekali bicara saat CEO mengajaknya bicara.
Senja mulai menyurut, mentari tak kelihatan lagi. Mobil melaju dengan lancar.
"Ternyata rumahmu jauh juga Sit, jam berapa berangkat kerja," tanya Amir penasaran.
"Hm, jam empat tiga puluh  sudah jalan Pak," balas Sita.
"Oh."
Amir tidak menyangka sejauh itu tempat tinggal Sita.
Bersambung....
Jakarta, 51123
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI