Tak Dapat Menghindar
Menggapai Harapan-68
@Cerpen
Jam istirahat siang pun tiba. Sita gegas membuka bekalnya.
"Vivi makan yok, aku bawa bekal lebih ini untukmu," ucap Sita.
Baru saja Sita menbuka bekalnya, tetiba CEO yang bernama Amir menghampiri
Sita. Diraihnya bekal Sita lalu diberikannya kepada Vivi. Tersentak Vivi menyaksikan sikap Amir. Tidak biasanya dia bersikap seperti itu kepada bawahannya.
Gegas diraihnya tangan Sita mengjaknya pergi.
Semua yang menyaksikan itu heran. Ada yang membulatkan bola matanya, sebahagian menutup mulut dengan kedua tangannya. Nita tak kalah terkejutnya.
"Ya ampun, Sita bahagianya diajak sama CEO," ungkapnya terheran-heran.
Sesampai di lift tetiba pintunya terbuka, Amir melangkah masuk Sita mengikut. Sita tidak dapat berbuat apa-apa. Tangannya masih dipegang  CEO.
"Maaf Pak, tolong lepaskan tanganku," ucap Sita berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Amir.
"Oh, baiklah, lain kali kamu harus mendengarkanku!" balas Amir sembari melepaskan genggamannya.