"Selamat malam Pak, Bu, Sita istirahat," ucapnya semabari bangkit dari kursinya. Dilangkahkannya kakinya menuju kamar.
Usai melantunkan doa, Sita merebahkan tuhuhnya di pembaringan. Dia  tidak ingin mengecewakan kedua orang tuanya.
Angin malam yang masuk ke kamarnya melalui celah-celah dinding membuat Sita gigil. Diraihnya selimut menutupi seluruh raganya. Bunyi jangkrik yang bersahut-sahutan mengiringi Sita dalam tidurnya.
"Pak, bagaimana pendapatmu tetang anak kita?" tanya Ibu Sita.
Kita lihat saja Bu, kalau Sita baik-baik saja.
"Baiklah Pak."
Malam semakin bergulir orang tua Sita beranjak dari ruang tamu menuju kamar mereka. Bapak mematikan TV dan lampu.
Lantun doa terucap dari bapak dan ibu Sita. Mereka merebahkan raganya di pembaringan. Rasa lelah bekerja seharian membuat netra cepat terpejam. Suara hewan malam mengiringi tidur mereka.
Bunyi jam beker yang ada di meja kamar Sita membangunnya dari lelapnya. Sebelum beranjak dari kamarnya Sita tidak lupa mengucap syukur kepada Yang Maha Kuasa.
Dia pun melangkah ke dapur menyiapkan makanan untuk bekalnya dan kedua orang tuanya.
Sita sudah terbiasa membawa bekal dari rumah, walau pun hanya sederhana.