Mohon tunggu...
Seir HaidahHasibuan
Seir HaidahHasibuan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Siapa yang Menutup Jendela

27 Oktober 2023   20:56 Diperbarui: 27 Oktober 2023   20:59 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Selamat malam Pak, Bu, Sita istirahat," ucapnya semabari bangkit dari kursinya. Dilangkahkannya kakinya menuju kamar.

Usai melantunkan doa, Sita merebahkan tuhuhnya di pembaringan. Dia  tidak ingin mengecewakan kedua orang tuanya.

Angin malam yang masuk ke kamarnya melalui celah-celah dinding membuat Sita gigil. Diraihnya selimut menutupi seluruh raganya. Bunyi jangkrik yang bersahut-sahutan mengiringi Sita dalam tidurnya.

"Pak, bagaimana pendapatmu tetang anak kita?" tanya Ibu Sita.

Kita lihat saja Bu, kalau Sita baik-baik saja.

"Baiklah Pak."

Malam semakin bergulir orang tua Sita beranjak dari ruang tamu menuju kamar mereka. Bapak mematikan TV dan lampu.

Lantun doa terucap dari bapak dan ibu Sita. Mereka merebahkan raganya di pembaringan. Rasa lelah bekerja seharian membuat netra cepat terpejam. Suara hewan malam mengiringi tidur mereka.

Bunyi jam beker yang ada di meja kamar Sita membangunnya dari lelapnya. Sebelum beranjak dari kamarnya Sita tidak lupa mengucap syukur kepada Yang Maha Kuasa.

Dia pun melangkah ke dapur menyiapkan makanan untuk bekalnya dan kedua orang tuanya.

Sita sudah terbiasa membawa bekal dari rumah, walau pun hanya sederhana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun