***
Pagi yang cerah terdengar kicauan burung bersahut-sahutan di dahan rindang yang tumbuh di samping rumah Sita.
"Aduh, jam berapa ini?" Aku kesiangan," imbuhnya di hati.
Sita bangkit dari tidurnya ia tidak lupa melantunkan doa kepada Sang pemilik kehidupan. Sita beranjak dari kamarnya menuju ke dapur. Ternyata Ibunya sudah lebih dahulu bangun.
"Selamat pagi Bu, maaf Sita kesiangan," ucapnya sembari menghampiri ibunya yang sudah menyiapkan bumbu ayam yang akan di masak.
"Pagi juga Nak, mari bantu Ibu," tukas ibu.
Sita pun membantu ibunya mengupas beberapa buah kentang.
Bumbu yang sudah diulek lalu ditumis dengan minyak goreng. Setelah bumbunya wangi, ibu memasukkan ayam kedalam wajan. Kemudian ditutup. Kemudian santan dimasukkan ke dalam wajan sambil di aduk-aduk agar matangnya rata. Daging ayam yang sudah empuk pertanda sudah matang. Gulai ayam pun matang. Wajan diturunkan dari tungku daging ayam dimasukkan ke dalam panci.
Mentari semakin meninggi, Sita dan kedua orang tuanya bersiap-siap ke rumah juragan. Selain membawa daging ayam mereka juga membawa pisang ambon yang baru dipanen.
Bersambung....
Jakarta, 21 Oktober 2023
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI