Mohon tunggu...
Seir HaidahHasibuan
Seir HaidahHasibuan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pertemuan yang Sangat Indah

5 Oktober 2023   07:38 Diperbarui: 5 Oktober 2023   07:42 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Pertemuan Yang Sangat Indah
Menggapai Harapan-44
@Cerpen

Hari mulai senja, tiupan angin kencang menyapa lembut tubuh Rika dan Kak Wina. Rambut Rika yang terurai panjang beterbangan membuat Rika kerepotan.

Saat sampai di pertigaan mereka berpapasan dengan Citra anak juragan tanah di Desa mereka.

"Hai Citra apa kabar? tanya Rika sembari menghentikan langkahnya.

"Hai juga Rika, kalian dari mana? sepertinya terburu-buru jalannya.

Rika menceritakan kedatangan mereka ke rumah Sita. Rika juga minta maaf akan sikapnya kepada Citra.

Citra anak yang baik, tidak pernah mendendam kepada semua orang. Walau dia anak juragan tanah Citra tetap mau bergaul kepada semua orang. Dia pun memaafkan Rika dengan tulus.

"Oh, ya, Rik maaf terburu-buru keburu malam, sampai jumpa lagi ya Kak Win, Rika," ucap Citra sambil mengayunkan langkahnya meninggalkan Rika dan Kak Wina.

Citra melangka lebih cepat ingin bertemu dengan Sita. Lama mereka tidak bertemu rasa rindu menyellimuti Citra. Sita yang baru saja selesai membersihkan gelas, dia melangkah ke kursi dan merebahkan bokongnya. Baru saja dia duduk tetiba ada yang memanggil dan mengetuk pintunya. Gegas Sita berdiri dari kursinya dan melihat orang yang memanggilnya. Tersentak dia melihat tamunya yang datang. Sita segera membuka pintunya.

"Hai Citra, kamu ternyata yang memanggilku, apa kabarmu?" tanya Sita sembari memeluknya.

Mereka berdua saling berpelukan melepas rindu. Pertemuan yang sangat indah. Sita meraih tangan Citra lalu melangkah masuk ke dalam rumahnya.

"Ayo duduk Cit, tunggu sebentar ya, mau ke dapur dulu," ucap Sita sembari meninggalkan Citra.

Tidak lama kemudian Sita membawa dua gelas air minum, ia pun meletakkannya di meja. Mereka saling berbagi cerita tentang kuliah yang sedang dihadapi. Mereka beda kampus sehingga tidak pernah mertemu lagi.

"Silakan diminum ya Cit," ucap Sita ramah.

"Gimana kabar Paman dan Bibi Sit? tanya Citra.

"Ayah dan Ibu belum pulang  dari sawah, mungkin sebentar lagi."

Baru saja Citra menanyakan orang tua Sita, tetiba terdengar pintu dapur terbuka.

"Sebentar ya Cit aku lihat dulu," ucap Sita sembari bergegas melangkah ke dapur menyambut ayah dan ibunya.

"Bu, ada Citra di depan, dia menanyakan Ayah dan Ibu," ungkap Sita.

"Oh, ya Nak, sebentar Ibu membersihkan tubuh Ibu dulu, tidak enak kalau menyambut tamu dalam keadaan kotor," balas ibu Sita. Sita kembali menemui Citra.

"Sebentar ya Cit Ibu dan ayah lagi membersihkan badannya, " seru Sita.

"Sita tidak terasa kita sudah masuk semester tujuh, sebentar lagi akan selesai kuliah semoga lancar ya sikripsi kita," Imbuh Citra.

"Ya, Cit, aku langsung bekerja untuk membantu ayah dan ibu," ungkap Sita lirih.

"Eh, Nak Citra ternyata tamunya. Sudah lama Nduk datangnya? tanya Bu Sita mrlengkungkan bibirnya.

Bu Sita akhirnya duduk bersama Sita dan Citra lalu menanyakan kabar kedua orang Citra.

"Mereka baik-baik saja Bi," balas Citra.
Bersambung....

Jakarta, 5 Oktober 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun