Datang Bertamu
Menggapai Harapan-41
@Cerpen
Sementara Sita baru tiba dari sawah ikut membantu kedua orang tuanya. Baru saja dia selesai berganti pakaian, tetiba dia mendengar suara yang memanggil namanya.
Dia melangkah ke arah suara yang memanggilnya, disibaknya tirai jedela seraya melihat orang yang datang. Ternyata Citra bersama seorang lelaki, Sita tidak kenal dengan lelaki itu. Sita bergegas membuka pintu rumahnya.
"Citra, ternyata kamu yang memanggilku, ayo silakan masuk," sambutnya dengan melengkungkan bibirnya.
Citra dan Wendi masuk lalu duduk di kursi sederhana. Wendi menyisir seluruh ruangan rumah Sita.
"Sita ini orang yang sederhana, kenapa Citra mau bersahat dengan orang yang jauh dibandingkan keadaan Citra," monolognya di hati.
"Hai, Wendi mengapa kau diam saja, kamu heran ya mengapa aku mau ke sini?" tanya Citra membuyarkan lamunan Wendi.
"Eh, oh, ya tidak ada apa-apa Citra, aku semakin kagum dengan sikapmu yang ternyata luar biasa," balasnya.
"Asal kamu tahu ya Wendi, Sita itu sudah kuanggap saudaraku, ayahku sudah menganggapnya anak," imbuh Cikra.
Tetiba Sita sudah kembali dengan dua gelas minuman di atas nampan.
"Silakan diminum," ucap Sita sembari meletakkan gelas di meja yang ada di hadapan Cikra dan Wendi.
'Baiklah Sita, terima kasih."
Tiga tahun sudah mereka menduduki bangku SMA sebentar lagi SMA tinggal kenangan, mereka akan melanjut ke jenjang yang lebih tinggi.
Bersambung....
Jakarta, 1 Oktober 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H