Mohon tunggu...
Seir HaidahHasibuan
Seir HaidahHasibuan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Membantu Orangtua

18 September 2023   10:22 Diperbarui: 18 September 2023   10:52 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Membantu Orang Tua

Menggapai Harapan-31

@Cerpen

Tidak sia-sia mereka memberi beasiswa kepada Sita.
Kedua orang tua Sita tidak pernah berhenti bekerja pada Juragan tanah, rasa syukur menyelimuti hati mereka. Kini Sita sudah lulus dengan nilai yang sangat memuaskan. Ingin melanjutkan sekolah ke tingkat SLTA, tidak memungkinkan. Sita yang bercita-cita tinggi kini berpikir keras, dia ingin bekerja agar bisa mekanjutkan sekolahnya.

"Aku tidak boleh bergantung sepenuhnya kepada Juragan, aku harus bekerja untuk biaya sekolahku," bisiknya di hati.

Kini Sita sudah llibur sekolah. Dia sudah bisa membantu orang tuanya di sawah Juragan. Pagi Jam lima Sita sudah bangun dari tidurnya. Pekerjaan dapur dilakukannya dengan senang hati. Dia ingin berbakti dan menyenangkan hati kedua orang tuanya. Setelah sarapan sudah usai dia pun menyiapkan peralatan yang akan dibawa ke sawah.

"Nak, apa yang akan kamu lakukan? Kamu di rumah saja, biar Ibu dan Bapakmu yang ke sawah," sanggah Ibu Sita.

"Tidak apa-apa Bu, biarkan Sita membantu bapak dan ibu di sawah juragan, Sita sudah libur," tutur Sita sembari melengkungkan bibirnya.
***
"Bu, Citra izin ya, mau ke rumah Sita," ucap Citra memohon.

"Baik Nak, jangan terlalu lama pulangnya ya," balas Ibu Citra.

Setelah menyalami tangan ibunya dan menciumnya, dia pun melangkah meninggalkan Ibunya di rumah. Sembari melangkah Citra bersenandung kecil. Senyum mengembang dan ceria terpancar di wajahnya.

"Semoga Sita bisa melanjut ke SLTA," Citra bermonolog di benaknya.

Lima menit kemudian Citra sudah sampai di rumah Sita.

"Selamat pagi Sita," ucap Citra sembari mengetuk pintu rumahnya. Namun, tidak ada jawaban. Diketuknya kembali pintu rumah Sita, tetap tidka ada jawaban dari dalam.

"Kemana Ya Sita, pagi-pagi begini tidak di rumah, tidak mungkin dia tidur sampai jam sembilan," Citra bermonolog.
Bersambung....
Jakarta, 18 September 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun