Rasa Sedih Berlabuh
Menggapai Harapan-30
@Cerpen
Tersentak Ibu Sita mendengar pertanyaan anaknya. Tetiba Netra  berembun dia juga sangat merindukan anaknya yang sudah lama pergi merantau.
 Kesedihan menyelimuti hatinya. Mereka sudah lama tidak pernah bertemu Bapak dan Ibu Sita sudah menyerahkan anaknya kepada perlindungan Tuhan. Tidak tahu kemana mau dicari.
"Nak, Sita, kita bawakan saja dalam doa agar Kakakmu baik-baik saja," tutur Ibu Sita sembari menitikkan air mata.
Ibu Sita berlalu dari hadapan Sita dan melangkah ke kamarnya. Ditumpahkannya rasa sedih yang bersarang dalam benaknya. Tetiba Bapak Sita mencari ibunya.
"Nak, di mana ibumu Bapak belum melihatnya," tanya Bapak
Babak melangkah ke kamarnya untuk melihat keberadaan Ibu Sita. Bapak tersentak saat melihat Ibu Sita duduk sembari menangins.
"Ada apa Bu, mengapa menangis? Tanya Bapak heran.
"Ya, Pak aku teringat anak kita Ridwan, semenjak dia pergi dia tak pernah datang bahkan memberi kabar pun tidak?" jawab Ibu Sita dengan berurai air mata,
"Sudahlah Bu, kita berdoa ya semoga anak kita baik-baik saja di sana."