Sesampai di rumah Vina mengganti seragamnya. Dihempaskan raganya yang letih di ranjangnya sembari mentap langit-langit kamar.
"Huh, ademnya," ucapnya di hati."
Sesaat saja ia merebahkan tubuhnya, ia pun beranjak keluar dari kamarnya menuju ke dapur. Diraihnya piring lalu menyendok nasi dan lauk ke piringnya. Usai mengucap syukur kepada Tuhan Vina menyantap makanan dengan lahapnya. Uang jajannya selalu ditabungnya. Vina tidak pernah menghabiskan uang sakunya. Selesai makan Vina membersihkan piring kotornya.
****
"Kenapa ya aku malas sekali belajar, bosan rasanya. Tetapi saat ulangan nilaiku selalu rendah," bisik Rika di hati.
Usai makan siang Rika meninggalkan piring kotornya di wastafel. Dia selalu menumpuk piring kotornya dan mengandalkan Kakaknya. Ibunya sudah menasihati namun, Rika tidak pernah melakukannya. Kakak Rika yang bernama Wina juga menasihatinya. Kak Wina tidak suka melihat pemandangan piring kotor yang menumpuk. Tanpa menunggu lama Kak Wina gegas membersihkannya. Melihat Kak Wina yang rajin, membuat Rika senang dia tidak mengeluarkan tenaganya mencuci piring. Saat Rika mau rebahan di ranjangnya tetiba ia merintih kesakitan.
"Aduh, kepalaku sakit sekali," serunya sembari kedua tangannya memegang kepalannya. pandangannya mulai berkunang-kunang dan ia pun terjatuh.
Jakarta, 13 September 2023
Salam literasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H