"Ayo Sit, naik ke mobil, nanti kamu diantar Pak Toni sampai ke rumah."
"Terima kasih Citra," ungkap Sita sambil membuka pintu dan masuk ke dalam mobil. Pak Toni pun melajukan mobilnya meninggalkan Rika sendirian. Rika melongo ia bergeming menyaksikan Citra mengajak Sita naik ke mobilnya.
"Sit, kamu disakiti sama Rika ya? tanya Citra.
Sita hanya menggeleng, dia tidak ingin melibatkan Citra.
"Wah, ternyata Citra masih bersahabat dengan Sita. Apa sih yang dilihat Citra bergemingdari Sita sampai segitunya dia berteman dengannya," monolog Rika sambil berdiri mematung.
Mobil Citra melaju meniggalkan Rika dan semakin jauh hingga tak terlihat lagi.
"Hai, Rika ada apa denganmu, mengapa kamu diam saja," seruan Vina mengagetkan Rika yang mematung.
"Eh kamu Vina, hm... tidak apa-apa kok, dari mana Vin tadi aku mencarimu?" balas Rika mengalihkan pertanyaan Vina.
Mereka pun pulang bersama-sama. Vina menanyakan hasil ulangan tadi. Rika hanya diam membisu dia malu kepada Vina atas nilai ulangan yang diperolehnya.
Panas terik membakar kulit mereka namun, karena asyiknya bercerita Rika dan Vina tidak merasaknya, tanpa  disadari mereka sudah sampai di pertigaan. Rika dan Vina pun akhirnya berpisah.
"Dah, Rika, sampai jumpa besok, aku tunggu kamu besok pagi ya," seru Vina meniggalkan Rika.