Mohon tunggu...
Seir HaidahHasibuan
Seir HaidahHasibuan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tidak Akan Lupa Seumur Hidupku

12 September 2023   22:37 Diperbarui: 12 September 2023   22:57 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Tidak Akan Lupa Seumur Hidupku

Menggapai Harapan-27

@Cerpen

"Aku ingin sekolah bersama Sita, aku sedih kalau Sita tidak melanjutkan sekolahnya. Sita anak yang baik dan pintar," sebut Citra sembari memeluk Sita.

Buliran bening tak terbendung lagi, air mata Sita menganak sungai di pipinya ia tidak menyangka kebaikan Keluarga Citra memberi beasiswa kepadanya. Ia pun melepaskan pelukannya, lalu melangkah menghampiri Ibu Citra. Sita menyentuh kaki Ibu Citra.

"Ibu, terima kasih atas kebaikan Ibu, aku tidak akan lupa seumur hidupku. Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini," tuturnya sembari menunduk, buliran bening mengalir terus membasahi pipinya.

Tersentak Ibu Citra menyaksikan sikap Sita. Ibu Citra memegang bahu Sita.

"Ayo nak, bangunlah kami ikhlas kok memabantumu," balas Ibu Citra sembari menitikkan air mata.

Keesokan harinya, Citra dan Sita bersama-sama mendaftar ke sekolah yang mereka tuju. Sita mengucapkan terima kasih kepada keluarga juragannya. Semangat yang membuncah bergelayut di benaknya. Sita selalu mendapat peringkat di sekolahnya, demikian juga dengan Citra.

Siang itu mentari sangat terik namun, Sita tidak pernah menghiraukannya. Ia tetap menjalaninya dengan sukacita. Dari kejauhan Rika melihat Sita pulang sendiri. Dilangkahkan kakinya dengan langkah seribu hingga Rika mendekati Sita. Dengan sengaja Rika menyenggol Sita,  hampir saja Sita terjatuh. 

"Aduh, siapa yang menyenggolku? ungkap Sita tersentak.

 

"Ha, ha, ha, itu belum seberapa Sita, kamu harus menaggung sakit," ucap Rika. Dia tidak mengira kalau Sita bisa sekolah.

 

"Paling-paling orang tuamu banting tulang dan pinjam sana-sini," ungkap Rika sambil tersenyum sinis.

 

Sita diam membisu, tidak perlu membalas perbuatan Rika. Dia pun melanjutkan langkahnya menuju kediamannya namun, Rika kembali menghadangnya.

 

"He, Sita jangan senang dulu kamu ya, sok-sok jadi orang kaya, sebentar lagi juga putus sekolah," sembari telunjuknya mengara ke wajah Sita.

 

Jakarta, 12 September 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun