Mohon tunggu...
Seir HaidahHasibuan
Seir HaidahHasibuan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ingin Seperti Teman-teman

8 September 2023   09:06 Diperbarui: 8 September 2023   09:09 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ingin Seperti Teman-Teman

Menggapai Harapan-23

@Cerpen

Ibu Citra beranjak dari tempat dudukunya melangkah menuju kamar Citra.

Tok, tok, tok."

"Nak tolong buka pintunya, ibu mau bicara," titah Ibu Citra.

"Baik Bu, sebentar Citra buka," Citra beranjak dari pembaringannya, gegas dia membuka pintu kamarnya.

"Sesuai dengan permintaanmu sayang, bapak sudah menyetujui," tukas ibu Citra melengkungkan bibirnya sembari mengelus ujung kepala anaknya dengan penuh kasih sayang.

"Terima kasih ya Bu!" ia memeluk Ibunya dengan rasa haru.

Ibu Citra berencana menemui keluarga Pak Narto. Citra yang sangat senang ingin juga turut ke rumah Sita. Rasa rindu terhadap Sita sudah tak dapat dibendung.

Sinar jingga mewarnai maya pada di senja itu, segerombolan burung jalak terbang di langit biru tanpa menghiraukan awan yang akan menghalangi. Citra terpesona menyaksikan gerombolan burung jalak yang membentuk lingkaran. Ingin rasanya Citra dan Sita bersama-sama setiap saat. Citra beranjak dari tempatnya setelah gerombolan itu menghilang dari pandangannya. Ia pun meraih handuknya dan melangkah masuk ke kamar mandi ingin membersihkan tubuhnya. Bau wangi sabun mandi menyeruak sampai ke ruang tamu.

"Eeeh, anak ibu sudah wangi dan segar. Bersiap-siap yan nak kita akan makan bersama," ucap ibu senang.

Setelah merapikan rambutnya Citra menghampiri ibu dan bapak yang sudah duduk di ruang makan. Makanan dan minuman sudah tersaji di meja makan. Usai berdoa mereka pun menikmati makan malamnya dengan lahap. Beberapa menit kemudian makan pun selesai. Citra teringat akan perkataan ibunya di mana bapak sudah bersedia memberikan bantuan kepada temannya Sita.

"Pak, terima kasih ya... sudah bersedia memberi bantuan kepada Keluarga Sita. Kasihan Sita kalau tidak melanjutkan sekolahnya. Sita anak yang baik dan pintar Pak," ungkap Citra sembari mendongak kepada Pak Narto.

Senja sudah menyurut ke peraduannya, siang telah berganti malam, Citra duduk di tepi ranjangnya.

***

"Citra aku sangat merindukanmu, kapan kita bermain bersama-sama seperti dulu lagi!"
Kini aku harus membantu bapak dan ibu bekerja menambah penghasilan kedua orang tuaku," Sita bermonolog di benaknya.

Sita memandangi bintang-bintang yang menghiasi langit malam. Rasa sedih berlabuh di hatinya, dia ingin seperti teman-temannya yang akan melanjut ke sekolah tingkat pertama. Sebenarnya Sita ingin tinggal bersama Pakdenya agar dia bisa sekolah namun, berat rasanya meninggalkan kedua orang tuanya.

Bersambung....
Jakarta, 8 Agustus 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun