Mohon tunggu...
Seir HaidahHasibuan
Seir HaidahHasibuan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Ingin Mengabdi kepada Orangtua

4 September 2023   14:37 Diperbarui: 4 September 2023   14:46 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ingin Mengabdi Kepada Orang Tua

Buruh Tani-84

@Cerpen

#Tagur-144

Malam semakin merangkak, netranya yang lelah membuat Ridwan terpejam. Ia pun tidak tahu lagi apa yang terjadi.

 Beberapa menit kemudiaan, Sita dan kedua orangtuanya sampai di rumah. Bergegas bapak dan ibu Sita membersihkan tubuhnya. Ayah dan ibu Sita melangkah menghampiri Mas dan kakak iparnya.

"Mas, Mbak, maaf lama menunggu," ungkap Ibu Sita sembari menyalami tangan mereka lalu duduk di samping Mbak Mirna.

Sita datang dengan membawa 4 gelas air minum buat Pakde dan Bude serta kedua orang tuanya.

Mbak Mirna dan Pak Narto mengutarakan maksud kedatangan mereka.

"Bagaimana dik, kami ingin membawa Sita tinggal bersama kami, dia bisa melanjutkan sekolahnya di kota?  Mbak Mirna memohon.

"Mbak, kami serahkan semua kepada Sita, biar dia yang memutuskan," imbuh ibu Sita.

Bu Mirna mengarahkan pandangannya kepada Sita dan menghampirinya.

"Gimana Nak Sita, maukan tinggal bersama Pakde dan Bude, Nak Sita bisa melanjutkan sekolah Nak," tutur Bu Mirna.

Dengan berat hati Sita menjawab Budenya.

"Maaf Pakde, Bude, Sita tidak bisa meninggalkan Bapak dan Ibu, Sita mau mengabdi kepada mereka," imbuh Sita dengan sopan

Sita tidak tega meninggalkan Bapak dan Ibunya di desa. Dia ingin mengabdi kepada kedua orangtuanya.

"Ayo, Nak Sita, ikutlah dengan Pakde dan Budemu supaya kamu bisa sekolah, pergilah, kami tidak apa-apa," ucap Ibu Sita.

Pak Narto dan Bu Mirna tidak bisa memaksa. Bu Mirna menghampiri Keponakannya.

"Baiklah Nak sita, kami tidak bisa memaksa, itu hakmu," kata Bu Mira lirih.

Ibu Sita beranjak dari kursinya, melangkah menuju dapur, dia menyiapkan makanan untuk makan malam.

"Mari Mas, Mbak, kita makan dulu, tentu sudah lapar, perjalanan  panjang yang melelshkan," Bu Sita mengajak tamunya makan.

Sambil menyantap makanan keadaan hening sesaat, masing-masing bergerilya di pikiran masing.

***

Di sisi lain, Cikra sahabat baik Sita, dia menghampiri Ibunya,

"Bu, kasihan ya, Sita tidak bisa melanjutkan sekolahnya karena tidak mempunyai biaya," tuturnya lirih.

Sejenak, Ibunya berpikir!

"Oh, ya Nak, orang tua Sita yang bekemrja di sawah kita
itu Nak," tukas Ibu Cikra.

Citra berharap orangtuanya mau berbaik hati untuk membiayai sekolah Sita.

Sita anak yang baik dan pintar, Citra merasa sedih saat mengetahui temannya tidak bisa melanjutkan sekolah.

"Bu, Citra bisa ya membantu Sita, supaya dia bisa melanjutkan sekolahnya ," ucap Citra sembari menatap wajah ibunya.

Bersambung....
Jakarta, 4 September 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun